ANALISA PERBANDINGAN SACP DAN ICCP SEBAGAI PROTEKSI KATODIK UNTUK UNDERGROUND TRUNKLINE PGDP

Adam, Destio Nooris (2016) ANALISA PERBANDINGAN SACP DAN ICCP SEBAGAI PROTEKSI KATODIK UNTUK UNDERGROUND TRUNKLINE PGDP. Other thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK PGDP (Paku Gajah Development Project) adalah satu proyek pembangunan fasilitas pemurnian gas. Dalam proyek ini ada beberapa trunkline yang akan dibangun. Salah satu trunkline yang akan dibangun di proyek ini memiliki panjang 23 km, menghubungkan SPG Merbau (existing) dan SPG Paku Gajah (new). Trunkline akan dibangun di bawah tanah dan dilindungi dengan coating dan proteksi katodik. Tetapi, terdapat perbedaan antara metode proteksi katodik yang digagas oleh owner’s consultant dan main contractor. Berdasarkan feed data dari owner’s consultant, dapat dilakukan perbandingan di antara dua metode proteksi katodik yaitu SACP dan ICCP guna mengetahui metode manakah yang lebih efisien. Langkah pertama adalah dengan menghitung kebutuhan teknis, kemudian dilanjutkan dengan menghitung kebutuhan ekonomisnya. Selanjutnya, menganalisa kebutuhan teknis dan ekonomisnya dan terakhir adalah membandingkan hasil analisa dari kedua metode. Dari perhitungan, didapatlah hasil bahwa SACP membutuhkan 738 set anoda magnesium dan 12 test station box, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk proteksi metode ini adalah sebesar Rp 1,102 milliar. Sedangkan ICCP membutuhkan 8 set anoda TI MMO, 1 set transformator rectifier, 1 set positive juncton box dan 12 set test station box, 1500 meter power cable anodes to PJB, 200 meter power cable PJB to TR, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk proteksi metode ini adalah sebesar Rp 522,08 juta. Proteksi katodik dengan metode ICCP adalah metode yang lebih efisien untuk diterapkan di underground trunkline PGDP. Kata Kunci : PGDP, SPG Merbau, SPG Paku Gajah, SACP, ICCP, proteksi katodik, korosi, trunkline ABSTRACT PGDP (Paku Gajah Development Project) is a natural gas refinery development project. There are 5 sites in this project. Those sites consist of 3 existing sites and 2 new sites. In this project, these sites will be connected by some trunklines to improve the performance of the facilities in these sites better than before. One of trunkline will be designed 23 km, connected SPG Merbau to SPG Paku Gajah. This trunkline will be constructed underground and protected by coating and cathodic protection. But, there is a difference between cathodic protection method which is set by owner’s consultant and method set by main contractor. According to the feed data from owner’s consultant, comparison between these two method to find which one is more efficient, can be done. First step is calculate the technical needs, then calculate the economical needs. Next step is analyze the technical and economical needs and the last is compare the result of the analisys. The calculation shows that the result is SACP need 738 sets of magnesium anode and 12 set of test station box, so the investment cost of this method is 1,102 billion rupiahs. In the other hand, ICCP need 8 sets of titanium MMO anode, 1 set of rectifier transfomator, 1 junction box, and 12 sets test station box, 1500 meters power cable connecting anodes to positive junction box, and 200 meters power cable connecting positive junction box to rectifier transformator, so the invesment cost needed is 522,08 million rupiahs. Cathodic protection using ICCP method is more efficient to be used for underground trunkline PGDP. Key Words : PGDP, SPG Merbau, SPG Paku Gajah, SACP, ICCP, cathodic protection, corrosion, trunkline

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Permesinan Kapal > D4 Teknik Perpipaan
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 17 Sep 2018 03:44
Last Modified: 17 Sep 2018 03:44
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/816

Actions (login required)

View Item View Item