ANALISIS PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAYU LOG PADA DERMAGA TALUD TEGAK PT PELINDO MULTI TERMINAL BRANCH GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN ANALYTIC HIRERCY PROCESS (AHP)

Hibrizi, Muhammad Robith (2025) ANALISIS PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAYU LOG PADA DERMAGA TALUD TEGAK PT PELINDO MULTI TERMINAL BRANCH GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN ANALYTIC HIRERCY PROCESS (AHP). Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 1121040038 - Muhammad Robith Hibrizi - Analisis Produktivitas Bongkar Muat Kayu Log pada Dermaga Talud Tegak PT Pelindo _i_Multi Terminal Branch__i_ Gresik dengan Menggunakan Metode _i_Fault Tree Analysis__i_ (FTA).pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penurunan produktivitas bongkar muat kayu log di Dermaga Talud Tegak PT Pelindo Multi Terminal Branch Gresik menjadi perhatian utama dalam pengelolaan operasional pelabuhan. Produktivitas rata-rata mengalami penurunan dari 78,5 Ton/gang/jam pada tahun 2021 menjadi 61,54 Ton/gang/jam pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama dari penurunan tersebut, memproyeksikan tren produktivitas ke depan, serta menyusun rekomendasi prioritas perbaikan guna meningkatkan efisiensi layanan bongkar muat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah, Forecasting menggunakan Weighted Moving Average untuk memperkirakan produktivitas di masa mendatang, serta Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan penilaian para ahli. Dari hasil analisis FTA ditemukan terdapat 17 Basic event yang menyebabkan penurunan produktivitas pada bongkar muat kayu log. Hasil forecasting menunjukkan bahwa tanpa perbaikan, produktivitas akan tetap berada di bawah standar ideal yaitu 59 Ton/gang/jam hingga lima tahun ke depan. Sementara itu, hasil AHP menunjukkan bahwa faktor Penanganan (0,477), terutama pada subkriteria pola operasi bongkar muat dengan bobot 0,507, menempati prioritas tertinggi untuk diperbaiki, disusul oleh faktor Crane (0,315), khususnya kondisi alat dengan bobot 0,793. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan manajemen operasional pelabuhan, baik bagi perusahaan, institusi pendidikan, maupun praktisi industri pelabuhan.

Actions (login required)

View Item