EVALUASI IMPLEMENTASI CONSTRUCTION SAFETY MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS KONSEP CRITICAL SUCCESS FACTORS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GAP ANALYSIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR MOBIL

Evada, Bernika Irnandianis (2025) EVALUASI IMPLEMENTASI CONSTRUCTION SAFETY MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS KONSEP CRITICAL SUCCESS FACTORS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GAP ANALYSIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR MOBIL. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0521040019 - Bernika Irnandianis Evada - Evaluasi Implementasi _i_Construction Safety Management System__i_ Berbasis Konsep _i_Critical Success Factors__i_ dengan Menggunakan Metode AHP dan _i_Gap Analysis__i_ di Peru.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Irregular job pada industri manufaktur mobil merupakan aktivitas produksi di luar proses utama yang melibatkan pihak eksternal, salah satunya adalah aktivitas konstruksi yang memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja tinggi. Data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia tahun 2023 menunjukkan sektor jasa konstruksi menyumbang 2.971 kasus kecelakaan kerja. Untuk mengendalikan risiko tersebut, diperlukan penerapan Construction Safety Management System (CSMS) yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi Critical Success Factors (CSFs) pada penerapan CSMS di perusahaan manufaktur mobil menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Gap Analysis. AHP digunakan untuk menentukan prioritas CSFs sesuai struktur hierarki yang dirancang, sedangkan Gap Analysis digunakan untuk mengevaluasi kesenjangan kinerja. Hasil penelitian mengidentifikasi terdapat 17 CSFs yang memengaruhi keberhasilan CSMS. Berdasarkan hasil pembobotan AHP, prioritas tertinggi CSFs pada masing-masing kriteria meliputi: sumber daya manusia (plan), pelatihan dan kompetensi (do), keterlibatan pemangku kebijakan/manajemen (strategi dan kebijakan), pemantauan risiko (check), dan perbaikan berkelanjutan (action). Evaluasi menunjukkan sebagian besar CSFs belum terlaksana optimal. Analisis importance-performance menunjukkan 1 CSFs berada pada kuadran I yang memerlukan peningkatan segera dan 7 CSFs pada kuadran II yang perlu dipertahankan kinerjanya. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk CSFs pada kuadaran I dan II adalah dengan rekayasa teknik berupa intervensi teknologi melalui digitalisasi dan otomatisasi pelaporan program K3 dan juga pengendalian administrasi.

Actions (login required)

View Item