ANALISIS VARIASI TEMPERATURE PROSES HOT BENDING PADA MATERIAL SA-213 GRADE T22 TERHADAP STRUKTUR MIKRO, NILAI GRAIN SIZE, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI

Zulianto, Ryan (2025) ANALISIS VARIASI TEMPERATURE PROSES HOT BENDING PADA MATERIAL SA-213 GRADE T22 TERHADAP STRUKTUR MIKRO, NILAI GRAIN SIZE, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Text 0721040043 - Ryan Zulianto - Analisis Variasi _i_Temperature__i_ Proses _i_Hot Bending__i_ pada Material SA-213 _i_Grade T22__i_ terhadap Struktur Mikro, Nilai _i_Grain Size,__i_ Nilai Kekerasan, dan Laju Korosi.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas pengaruh variasi temperatur hot bending terhadap struktur mikro, grain size, kekerasan, dan laju korosi material SA-213 Grade T22 yang banyak digunakan pada pipa boiler. Proses hot bending berpotensi mengubah sifat mekanik dan ketahanan korosi sehingga perlu ditentukan parameter optimum. Metode penelitian menggunakan variasi temperatur 650°C, 850°C, dan 1050°C serta radius dies bending 1,5D dan 3D. Kombinasi tersebut menghasilkan enam spesimen uji. Pengujian meliputi analisis mikrostruktur dengan mikroskop optik, pengukuran grain size sesuai ASTM E112, uji kekerasan Vickers 10 kgf, serta uji korosi dengan polarisasi potensiodinamik dalam larutan NaCl 3,5%. Data dianalisis menggunakan ANOVA untuk mengetahui pengaruh temperatur, radius, dan posisi pengujian. Hasil menunjukkan bahwa temperatur dan radius bending berpengaruh signifikan. Spesimen A1 (650°C, 1,5D) menghasilkan ultrafine grain (ASTM 21,15–24,64), kekerasan tertinggi (209,26 HV), dan laju korosi terendah (0,1694 mm/tahun). Peningkatan temperatur ke 850°C dan 1050°C menyebabkan pertumbuhan butir, penurunan kekerasan, dan kenaikan laju korosi. Radius kecil (1,5D) menghasilkan strain hardening lebih baik dibanding radius 3D. Kesimpulan penelitian ini adalah kombinasi 650°C–1,5D memberikan performa optimum, sedangkan temperatur tinggi dan radius besar menurunkan kualitas material. Implikasinya, kontrol temperatur dan radius bending sangat penting dalam fabrikasi pipa SA-213 T22. Penelitian ini dapat dijadikan acuan industri untuk meningkatkan keandalan, memperpanjang umur pakai, dan mengurangi risiko kegagalan pada komponen boiler.

Actions (login required)

View Item