PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PADA GEDUNG WORKSHOP BARU PERUSAHAAN JASA FABRIKASI KONSTRUKSI

Satriano, Renato Senna (2024) PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PADA GEDUNG WORKSHOP BARU PERUSAHAAN JASA FABRIKASI KONSTRUKSI. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0520040119 - Renato Senna Satriano - Perancangan Sistem Proteksi Kebakaran Aktif pada Gedung _i_Workshop__i_ Baru Perusahaan Jasa Fabrikasi Konstruksi.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Fabrikasi melibatkan banyak pekerjaan panas seperti cutting, drilling, assembling, welding, dan blasting. Kepmenaker 186/MEN/1999 menyebutkan bahwa perusahaan wajib memiliki sistem proteksi kebakaran yang memadai. Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa workshop fabrikasi tersebut belum memiliki instalasi sistem proteksi kebakaran. Perancangan dimulai dengan proses identifikasi bahaya menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC) untuk mengidentifikasi seluruh pekerjaan pada workshop yang berpotensi menyebabkan bahaya kebakaran serta pengendalian eksistingnya. Kemudian, penilaian risiko kebakaran dilakukan menggunakan FRA NFPA 551 untuk mengkarakteristikkan risiko kebakaran dan pengendalian tambahan kebakaran. Hasil HIRADC menunjukkan bahwa bahaya kebakaran disebabkan tingginya aktivitas pekerjaan panas, korsleting listrik, dan banyaknya material mudah terbakar serta tidak adanya sistem proteksi kebakaran, selanjutnya pada Fire Risk Assessment (FRA) menjelaskan bahwa perancangan sistem proteksi kebakaran aktif dinilai efektif dalam mengurangi risiko bahaya kebakaran. Rincian sistem proteksi kebakaran aktif yang dirancang meliputi: APAR sebanyak 13 buah, detektor kebakaran 37 buah, alarm kebakaran 38 buah, titik panggil manual (TPM) 8 buah, sprinkler 42 buah, dan kotak hidran 9 buah yang mengacu pada standar NFPA. Selanjutnya, perbandingan hasil perhitungan head pump software dan manual untuk sistem hidran dan sprinkler menunjukkan angka 1,21 %. Dengan demikian, hasil kalkulasi perancangan sistem proteksi kebakaran aktif dapat diimplementasikan.

Actions (login required)

View Item