ANALISIS RISIKO KEGAGALAN PENGOPERASIAN TOWER CRANE PADA PROYEK RSIA KALIWARON DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN ETA

Riswanda, Muhammad Kemal Fahrezi (2024) ANALISIS RISIKO KEGAGALAN PENGOPERASIAN TOWER CRANE PADA PROYEK RSIA KALIWARON DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN ETA. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0520040091 - Muhammad Kemal Fahrezi Riswanda - Analisis Risiko Kegagalan Pengoperasian _i_Tower Crane__i_ pada Proyek RSIA Kaliwaron dengan Menggunakan Metode FMEA dan ETA-2.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tower crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Penempatan posisi tower crane pada Proyek RSIA Kaliwaron memiliki jarak sekitar 80cm dari dinding basement, sehingga sering kali terjadinya benturan yang mengakibatkan kegagalan pada komponen wire rope dan hook pada proses hoisting kedalam area struktur bawah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kegagalan pengoperasian tower crane menggunakan metode FMEA dengan menganalisis tiap-tiap komponen dan mencari nilai RPN, setelah diketahui nilai RPN tertinggi kemudian mencari penyebab kejadian dari initiating event yang sudah diketahui menggunakan metode ETA dan memberi rekomendasi pengendalian risiko berdasarkan hirarki pengendalian. Hasil dari analisis menggunakan FMEA, ditemukan ada 1 komponen yang termasuk dalam high risk dengan nilai RPN tertinggi sebesar 126, yaitu paada komponen slewing mechanism, yang mana nantinya dari komponen tersebut pada Potential Failure mode nya akan menjadi initiating event untuk pembuatan ETA. Hasil dari ETA ditemukan initiating event pertama berupa kampas pada brake putar mengalami aus, didapatkan 3 pivotal event dan 4 outcome dalam skenario kejadian tersebut. Pemberian rekomendasi dilakukan dengan cara mengganti kampas yang saat ini digunakan dengan bahan yang memiliki kekuatan gesek yang lebih baik atau lebih tahan terhadap keausan, merancang ulang sistem pendinginan rem untuk mengurangi panas berlebihan yang dihasilkan selama pengereman, dan melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin, dengan menetapkan jadwal inspeksi rutin setiap bulananya.

Actions (login required)

View Item