ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN EVENT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS GALANGAN KAPAL DI SIDOARJO)

FATUREZHA, MOCHAMMAD (2023) ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN EVENT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS GALANGAN KAPAL DI SIDOARJO). Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 1119040058 - Mochammad Faturezha - Analisis Keterlambatan Proyek Pembangunan Kapal Patroli dengan Menggunakan Metode i Fault Tree Analysis _i dan i Event Tree Analysis _i (Studi Kasus Galangan Kapal di Sidoarjo).pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Industri maritim di Indonesia dapat didefinisikan sebagai semua perusahaan atau industri yang berkaitan dengan aktivitas laut seperti transportasi laut, industri galangan dan offshore. Seiring direncanakan program poros maritim atau tol laut oleh pemerintah, diikuti peningkatan permintaan pelanggan kepada industri galangan untuk proyek pembangunan kapal. Proyek pembangunan kapal yang dibahas dalam analisa ini adalah pembangunan kapal Patroli berbahan dasar fiberglass. Dari data penjadwalan yang ada, diketahui bahwa proyek dapat diselesaikan dalam 40 hari. Dalam realisasinya proyek baru dapat diselesaikan dalam waktu 47 hari. Hal ini menjadi alasan utama perlunya analisis keterlambatan proyek pembangunan kapal agar tidak terjadi keterlambatan pada proyek selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan bersifat analisa kualitatif dan kuantitatif. Studi terhadap keterlambatan proyek menggunakan 2 metode yaitu Fault Tree Analysis (FTA) dan Event Tree Analysis (ETA). Dari hasil FTA diketahui probabilitas basic event terbesarnya 0.987. Dari hasil ETA diketahui nilai probabilitas salah satu output yaitu output A dengan nilai 0,2205. Dari kedua analisa tersebut didapatkan pencegahan dan mitigasi resiko keterlambatan proyek pembangunan kapal patroli. Untuk pencegahan yang didapatkan salah satunya finalisasi kontrak sebelum mulai produksi selalu di follow up atau dihubungi setiap minggu dan untuk mitigasi dilakukan finalisasi koreksi yang diinginkan oleh owner dan langsung dikerjakan lapangan.

Actions (login required)

View Item