EVALUASI JSA BERDASARKAN ANALISIS JALUR KEGIATAN KRITIS MENGGUNAKAN METODE CRITICAL PATH METHOD PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI PONDASI ANODE CASTING WHEEL

Enisah, Afroo Firos (2023) EVALUASI JSA BERDASARKAN ANALISIS JALUR KEGIATAN KRITIS MENGGUNAKAN METODE CRITICAL PATH METHOD PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI PONDASI ANODE CASTING WHEEL. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0519040073 - Afroo Firos Enisah - Evaluasi JSA Berdasarkan Analisis Jalur Kegiatan Kritis Menggunakan Metode i Critical Path Method _i pada Pekerjaan Konstruksi Pondasi i Anode Casting Wheel _i .pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Pekerjaan konstruksi pondasi anode casting wheel memiliki rangkaian kegiatan dengan urutan waktu yang menyatakan bahwa antara kegiatan satu dengan yang lain memiliki hubungan ketergantungan. Terdapat kegiatan yang tidak memiliki toleransi keterlambatan disebut dengan kegiatan kritis. Rangkaian kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kegiatan kritis disebut jalur kegiatan kritis. Kegiatan yang berada dalam jalur kritis memiliki prioritas lebih karena apabila terjadi keterlambatan, maka akan mempengaruhi kegiatan lain yang berkaitan. Untuk mengetahui jalur kegiatan kritis pada pekerjaan konstruksi pondasi anode casting wheel, dilakukan analisis menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Evaluasi Job Safety Analysis (JSA) dilakukan pada kegiatan yang berada di jalur kegiatan kritis dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) dilakukan berdasarkan potensi keterlambatan pada kegiatan kritis sebagai upaya pengendalian terhadap dampak dari keterlambatan jadwal aktual yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja maupun Penyakit Akibat Kerja (PAK). Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan menggunakan metode Critical Path Method (CPM), diperoleh bahwa jalur kritis pada pekerjaan konstruksi pondasi anode casting wheel berada pada kegiatan dengan kode A1-B-C1-A2-A3-C2-C3-D11-D12- D13-D14-D21-D22-D23-D41-D42-D43-D51-D52-D53-D54-D71-D72-D73- F. Evaluasi JSA dilakukan pada 25 kegiatan kritis. Sedangkan pembuatan SOP dilakukan pada 8 dari 25 kegiatan kritis yang mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya.

Actions (login required)

View Item