ANALISA PENGARUH KEMIRINGAN PADA BOTTOM TERHADAP STABILITAS DAN TAHANAN KAPAL (STUDI KASUS KAPAL KELAS 1 KENAVIGASIAN DI PT.ORELA SHIPYARD)

Hamami, Hendra Nur (2016) ANALISA PENGARUH KEMIRINGAN PADA BOTTOM TERHADAP STABILITAS DAN TAHANAN KAPAL (STUDI KASUS KAPAL KELAS 1 KENAVIGASIAN DI PT.ORELA SHIPYARD). Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Dengan diadakannya proyek pembangunan Tol laut, pemerintah tentunya berupaya untuk memaksimalkan jalur kelautan. Sekarang ini pemerintah khususnya departemen perhubungan sedang mengadakan proyek pembangunan 20 kapal tipe kelas 1 kenavigasian. Kapal ini bertugas untuk mengatur lalu lintas perkapalan. Disamping itu kapal ini juga berfungsi sebagai sarana penyelamatan, maka untuk pembangunan kapal ini ketentuan yang harus dipenuhi adalah keamanan dan keselamatan yang harus memenuhi persyaratan stabilitas berdasarkan aturan yang berlaku yaitu standar keselamatan International Maritime Organization (IMO). Selain aspek stabilitas, untuk memenuhi fungsinya harus di perhatikan aspek tahanan kapal agar kapal dapat bermanuver dengan sempurna. Dalam analisa pada tugas akhir ini diambil studi kasus yaitu kapal kelas 1 kenavigasian yang dibangun di PT.ORELA SHIPYARD. Analisa yang dilakukan penulis memfokuskan pada lambung kapal tersebut, dikarenakan pada kapal tersebut lambungnya didesain dengan lambung miring. Untuk mengetahui pengaruh kemiringan lambung terhadap stabilitas dan tahanan kapal, analisa ini dimulai dengan membuat desain kapal dengan lambung miring dan kapal dengan lambung datar sebagai pembanding. Desain kapal dibuat dengan software maxsurf 11 dengan menggunakan acuan general arrangement. Kemudian dilakukan koreksi displacement sebagai batasan untuk kapal pembanding. Setelah itu menentukan loadcase untuk 3 keadaan pada setiap kapal yaitu keadaan lightship, keadaan tangki terisi penuh (98%), dan keadaan tangki terisi setengah (50%). Semua kondisi tersebut harus terpenuhi dengan rule IMO A.749 untuk intact stability criteria. Analisa stabilitas dilakukan dengan menggunakan software hydromax 11.12. kemudian dilanjutkan menganalisa tahanan kapal dengan metode Holtrop yang dilakukan menggunakan software hullspeed. Berdasarkan hasil analis dan perbandingan antar lambung datar dan lambung miring, didapatkan hasil stabilitas kapal dengan lambung miring sudah memenuhi kriteria IMO. Lambung miring mempengaruhi besarnilai GM sehingga didapatkan periode oleng yang lebih lama dibanding lambung datar. Tahanan kapal lambung miring lebih kecil dibandingkan tahanan kapal lambung datar. Dengan nilai tahanan total pada kapal dengan lambung miring adalah 200.66 KN. Sedangkan tahanan total pada kapal dengan lambung datar adalah 239,448 KN. Jadi dipilihnya desain lambung miring adalah untuk menambah waktu periode oleng dan mengurangi tahanan kapal. Kata kunci :stability, resistance, maxsurf, hydromax, hullspeed, IMO. ABSTRACT With safety projects sea toll , the government is trying to maximize the maritime .Now the government particularly the department of transportation are holding the project 20 the class 1 of navigating ship .The ship will manage the traffic of shipping .Besides the ship is also serves as a means of rescue , so for the construction of the ship regulation which must be fulfilled is security and safety must meet the requirements stability based on the rules and safety standards International Maritime Organisation ( IMO ) .Besides the stability , to meet them to watch the resistance of ship makes the ship can maneuverable perfectly. In an analysis on this thesis of this case study namely class 1 of navigating ship built in PT. Orela Shipyard .Analysis done writer who focuses on the hull of the boat, because the ship was quarreling in design with gastric oblique .To know the effect of the slope of the hull to stability and resistance of ship, this analysis begins with making a design with the hull slope and ship with hull flat as for comparison. Ship design made with software maxsurf 11 use of reference with general arrangement. Then will be correction displacement as limits to the comparison .After it is determined to the three loadcase on every ship, lightship , a tank fully loaded ( 98 % ) , and the tank unfilled half ( 50 % ) .All of this must be met with rule IMO a.749 to intact stability criteria . Analysis of stability conducted using software hydromax 11.12 . Then followed analysis resistance of ship with the holtrop committed using hullspeed software . Based on the results of analysts comparison between the hull flat and hull sloping , the ship was obtained stability to the hull sloping already meet the criteria IMO .The sloping hull affect value of GM, so it obtained period of hull slope is longer than hull flat .resistance the hull sloping smaller than the hull flat. With the total resistance of hull slope is 200.66 KN, while total resistance of hull flat is 239,448 KN. So chosen slope hull design are to add time period turned and reduce resistance of ship. Key word : stability, resistance, maxsurf, hydromax, hullspeed, IMO.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Perancangan dan Kontruksi Kapal
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 10 Sep 2018 06:22
Last Modified: 10 Sep 2018 06:22
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/510

Actions (login required)

View Item View Item