Husna, Ivon Naharul (2023) ANALISIS PERBANDINGAN VARIASI KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN JATI (TECTONA GRANDIS) DAN NaNO2 TERHADAP LAJU KOROSI PADA MATERIAL. Diploma thesis, Politeknik perkapalan Negeri Surabaya.
Text
0719040004 - Ivon Naharul Husna - Analisis Perbandingan Variasi Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Daun Jati i (Tectona grandis) _i dan NaNO2 Terhadap Laju Korosi pada Material SUS 316L-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam sistem pipa air laut (sea water pipe system) pada kapal, sering digunakan material dari stainless steel, karena sifatnya yang tahan korosi. Air laut mengandung ion klorida (Cl-) yang cukup tinggi, yang merupakan agen korosi yang kuat. Ketika stainless steel terpapar air laut, lapisan pasif yang melindungi permukaan logam dapat rusak atau terganggu. Akibatnya, stainless steel menjadi lebih rentan terhadap korosi. Salah satu cara untuk memperlambat terjadinya korosi adalah dengan penambahan inhibitor korosi. Ekstrak daun jati mengandung senyawa tanin yang dapat membentuk kompleks besi (III)-tanin yang melekat pada permukaan besi yang menghalangi terjadinya korosi. Oleh karena itu, daun jati dapat dijadikan sebagai alternatif inhibitor korosi. Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penambahan inhibitor organik ekstrak daun jati (Tectona grandis) dan inhibitor anorganik NaNO2 dengan variasi konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi dan efisiensi penggunaannya pada material stainless steel 316L. Variasi konsentrasi penambahan masing-masing inhibitor ke dalam natrium klorida adalah 0 ppm, 1.000 ppm, 3.000 ppm, dan 5.000 ppm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pengujian Immersion Test, serta perhitungan laju korosi menggunakan metode Weight Loss. Dari hasil penelitian menunjukkan laju korosi cenderung menurun seiring dengan penambahan konsentrasi inhibitor. Laju korosi terendah adalah pada konsentrasi 5.000 ppm untuk masing-masing inhibitor, dengan nilai 0,012 mmpy untuk inhibitor ekstrak daun jati dan 0,011 mmpy untuk inhibitor NaNO2. Laju korosi paling rendah adalah pada variasi penambahan inhibitor NaNO2 sebesar 5.000 ppm dengan efisiensi inhibisi 52,174%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan inhibitor NaNO2 memiliki nilai laju korosi yang lebih rendah dan nilai efisiensi inhibisi lebih tinggi jika dibandingkan dengan inhibitor ekstrak daun jati. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap studi pengembangan inhibitor organik
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | No. Inventaris : Lokasi TA : |
Uncontrolled Keywords: | inhibitor korosi, laju korosi, ekstrak daun jati, immersion test, weight loss. |
Subjects: | TPL - Teknik Pengelasan > Pengelasan (Welding) |
Divisions: | Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 07:19 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 07:19 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/5065 |
Actions (login required)
View Item |