PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD PADA PENGERJAAN PROJECT PEMBANGUNAN JEMBATAN BOX GIRDER CISUMDAWU DAN ANALISIS WELDING DEFECT MENGGUNAKAN SIX SIGMA METHOD

Isnaini, Yulia (2022) PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD PADA PENGERJAAN PROJECT PEMBANGUNAN JEMBATAN BOX GIRDER CISUMDAWU DAN ANALISIS WELDING DEFECT MENGGUNAKAN SIX SIGMA METHOD. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0718040032 - Yulia Isnaini - Penerapan i Critical Path Method i pada Pengerjaan i Project i Pembangunan Jembatan i Box Girder i Cisumdawu dan Analisis i Welding Defect i Menggunakan i Six Sigma Method i .pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB)

Abstract

Pada proses pengerjaan Project Pembangunan Jembatan Box Girder Cisumdawu mengalami keterlamabatan dikarenakan ada beberapa kegiatan yang dalam proses pengerjaannya kurang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan project ini adalah karena terdapat proses repair yang disebabkan oleh cacat yang terjadi pada hasil pengelasannya. Hal ini berakibat pada terlambatnya pengerjaan proyek dari jadwal planning. Untuk menangani keterlambatan ini menggunakan metode CPM (Critical Path Method) dan analisis welding defect menggunakan metode Six sigma. Hasil analisis CPM ditemukan adanya selisih durasi 18 hari antara durasi planning dan durasi aktual. Durasi planning 76 hari, sedangkan durasi aktual 94 hari. Pengoptimalan waktu dilakukan menggunakan metode crashing dengan penambahan manpower pada kegiatan yang menyebabkan keterlambatan. Dalam analisis welding defect menggunakan metode Six sigma untuk mewujudkan zero defect. Tahapan analisinya yaitu DMAIC untuk mengetahui prioritas cacat yang terjadi, penyebab cacat, nilai sigma, dan usulan perbaikan. Pengolahan data cacat dalam analisis welding defect ini menggunakan diagram pereto dan fishone diagram untuk melakukan prioritas usulan perbaikan digunakan metode FMEA. Didapatkan nilai DPMO 80640,39 dan nilai sigma 2,9 dengan persentase 91,149%. Cacat pengelasan yang dominan diantaranya porosity, incomplete penetration, overlap, undercut, lack of fusion, spatter, dan slag inclusion dengan nilai RPN kritis 141.

Actions (login required)

View Item