ANALISIS KECELAKAAN PADA PEKERJAAN PANAS (HOT WORK) MENGGUNAKAN METODE ECFA, FISHBONE DAN PARETO ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI)

PERMATASARI, MAUIZAH ISNA AYU PUTRI (2020) ANALISIS KECELAKAAN PADA PEKERJAAN PANAS (HOT WORK) MENGGUNAKAN METODE ECFA, FISHBONE DAN PARETO ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI). Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0515040010 - Mauizah Isna Ayu Putri Permatasari - Analisis Kecelakaan Pada Pekerjaan Panas i (Hot Work) _i Menggunakan Metode i ECFA, Fishbone dan Pareto Analysis _i (Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi) .pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki beberapa divisi, salah satunya fabrikasi baja. Pada divisi tersebut terdapat berbagai jenis pekerjaan panas. Berdasarkan data Kecelakaan Kerja Perusahaan tahun 2018 sampai 2019 terjadi 12 kasus kecelakaan kerja. Dari 12 kasus tersebut, tercatat 42% kecelakaan terjadi pada pekerjaan panas, 33% pekerjaan manual handling, 8% kecelakaan lalu lintas, dan 17% pada proses lifting. Berdasarkan permasalahan tersebut, analisis kecelakaan dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan serupa agar tidak terulang kembali. Metode yang digunakan adalah Event and Causal Factor Analysis (ECFA) untuk menentukan urutan kejadian dan penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan. Setelah itu dilanjutkan dengan menentukan akar permasalahan dengan metode Fishbone yang dikelompokkan dalam 8 kategori dan Pareto analysis untuk menentukan perbaikan secara efektif. Dari 5 kasus kecelakaan yang dianalisis menggunakan ECFA diperoleh akar penyebab kecelakaan berupa pihak manajemen yang belum memberikan pelatihan, tidak adanya pengawasan saat pekerjaan berlangsung serta adanya perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja. Selanjutnya analisis menggunakan metode fishbone diketahui penyebab kecelakaan berdasarkan manusia, metode,mesin,manajemen dan perawatan. Berdasarkan metode pareto analysis diketahui 80% penyebab kecelakaan yang harus diprioritaskan perbaikannya adalah kategori manusia, manajemen, metode, perawatan dan mesin. Oleh karena itu, perusahan perlu memberikan pelatihan, mengevaluasi kembali penggunaan APD, mewajibkan mengikuti toolbox meeting dan sosialisasi rutin Instruksi Kerja.

Actions (login required)

View Item