LIFE CYCLE ASSESSMENT EMISI GAS KE UDARA PADA PROSES PRODUKSI ENERGI LISTRIK DI PLTU BATUBARA PAITON

Al Farizi, Aditya Faruq (2020) LIFE CYCLE ASSESSMENT EMISI GAS KE UDARA PADA PROSES PRODUKSI ENERGI LISTRIK DI PLTU BATUBARA PAITON. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 1016040036 - Aditya Faruq Al Farizi - i Life Cycle Assessment _i Emisi Gas ke Udara Pada Proses Produksi Energi Listrik di PLTU Batubara Paiton.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

PLTU Batubara Paiton merupakan pembangkit listrik yang mempunyai kapasitas 2 x 645 NMW. Unit yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup unit 7 dan unit 8. Alur proses produksi energi listrik terdiri dari transportas untuk pengangkutan batubara dari pertambangan, coal handling, condesor, ketel uap (boiler), turbine, dan trafo. Terdapat pengolahan emisi gas untuk mereduksi emisi yang dihasilkan, unit pengolahan meliputi electrostatic precipitator, flue gas desulphurization dan cerobong. Proses produksi akan menghasilkan emisi yang mengakibatkan timbulnya dampak lingkungan. Ruang lingkup penelitian mecakup proses utama produksi energi listrik dan unit pengolahan gas dengan menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Metode LCA yang digunakan adalah EDIP 2003, dan menggunakan software SimaPro 9.0. Terdapat beberapa tahapan dalam analisis LCA yaitu goal and scope, Life Cycle Inventory (LCI), Life Cycle Impact Assessment (LCIA), dan interpretasi data. Hasil dari analisis penilaian LCIA menunjukkan bahwa unit ketel uap (boiler) unit 7 dan unit 8 merupakan unit dengan dampak terbesar sebesar 959386,16 Pt (proses utama unit 7), 899437,75 Pt (proses utama unit 8), 315884,56 Pt (pengolahan gas unit 7) dan 276297,87 Pt (pengolahan gas unit 8). Dampak kategori yang memiliki nilai terbesar adalah ozone formation (human) dengan nilai sebesar 392095,23 Pt (proses utama unit 7), 367998,52 Pt (proses utama unit 8), 148373,18 pt (pengolahan gas unit 7) dan 140895,82 Pt (pengolahan gas unit 8). Hasil analisis sensitivitas dari unit 7 dan unit 8 untuk nilai devisiasi sebesar 0. Aksi mitigasi yang dapat dilakukan berdasarakan penentuan hotspot adalah penggunaan ketel uap (boler) superkritikal dan subtitusi/komparasi bahan bakar fosil dengan alternative fuel.

Actions (login required)

View Item