NALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, PHYSICAL DEMAND, DAN RISIKO PSIKOSOSIAL TERHADAP TINGKAT RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PERUSAHAAN TERMINAL PETIKEMAS

Tias, May Zela Setyoning (2020) NALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, PHYSICAL DEMAND, DAN RISIKO PSIKOSOSIAL TERHADAP TINGKAT RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PERUSAHAAN TERMINAL PETIKEMAS. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0516040041 - May Zela Setyoning Tias - Analisis Pengaruh Faktor Individu, i Physical Demand _i , dan Risiko Psikososial Terhadap Tingkat Risiko i Musculoskeletal Disorders _i pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Perusahaan .pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Perusahaan terminal petikemas adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan. Perusahaan ini memiliki berbagai bidang usaha dan pelayanan jasa, salah satunya adalah pelayanan pergudangan. Berdasarkan hasil studi menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) pada 40 tenaga kerja bongkar muat, dapat disimpulkan bahwa terdapat keluhan rasa nyeri pada beberapa anggota tubuh yang mengindikasikan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs), khususnya pada tubuh bagian atas. Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor individu (usia, masa kerja, IMT, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok), physical demand dan risiko psikososial (effort scale, reward scale, overcommitment, dan ER-ratio) terhadap tingkat risiko MSDs, serta melihat perbedaan tingkat risiko MSDs berdasarkan usia, masa kerja dan risiko psikososial pekerja. Uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan regresi logistik biner dan uji beda menggunakan uji mann whitney. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa faktor individu yang berpengaruh terhadap tingkat risiko MSDs adalah usia (p- value 0,023) dan IMT (p-value 0,015). Hasil uji beda menunjukkan adanya perbedaan tingkat risiko MSDs antara pekerja dengan usia kategori dewasa dengan usia kategori lansia. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan mengadakan pemeriksaan medis terkait MSDs, mengadakan kegiatan peregangan atau senam sebelum bekerja, mengadakan kegiatan olahraga rutin, dan membangun program ergonomi (seperti misalnya : mengadakan pelatihan dan Pendidikan terkait tata cara bekerja ergonomis).

Actions (login required)

View Item