Analisis Variasi Arus Pengelasan dan Solvent A-TIG(Activated-Tungsten Inert Gas) Material SA 240 Tipe 304 Terhadap Radiography, Hardness dan Metallography

Kusuma, Arya Trinanda (2019) Analisis Variasi Arus Pengelasan dan Solvent A-TIG(Activated-Tungsten Inert Gas) Material SA 240 Tipe 304 Terhadap Radiography, Hardness dan Metallography. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

[img] Text
0715040034 - Arya Trinanda Kusuma - Analisis Variasi Arus dan Solvent A-TIG(Activated-Tungsten Inert Gas) Material SA 240 Tipe 304 Terhadap Radiography, Hardness dan Metallography.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Permasalahan yang penting dan sering ditemui dalam pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) adalah rendahnya tingkat produktivitas karena hasil penetrasi yang dangkal jika dibandingkan dengan proses pengelasan busur yang lain. Hal itu disebabkan karena nilai efisiensi pengelasan TIG paling rendah dibandingkan dengan pengelasan busur lainnya. Aktif fluks adalah serbuk yang memiliki kandungan oksida didalamnya. Aktif fluks digunakan untuk memberikan hasil penetrasi yang lebih pada hasil pengelasan yang mana penetrasi itu sendiri adalah faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari hasil pengelasan. Dalam penelitian ini dilakukan uji radiography, metallography, dan hardness. Hasil interpretasi film radiography bahwa terdapat cacat incomplete penetration dan porosity. Pada arus 150 A, solvent ethanol memiliki presentase cacat incomplete penetration paling besar (46%) terhadap area of interest dan pada arus 200 A solvent methanol memiliki presentase cacat incomplete penetration paling besar (51.6%) terhadap area of interest. Hasil makro menunjukan solvent ethanol memiliki penetrasi yang paling dalam (6.99 mm) pada arus 150 A, namun pada arus 200 A, semua solvent memiliki kedalaman yang sama (6.95 mm) dikarenakan arus 200 A merupakan titik jenuh dari semua solvent. Pada struktur mikro, morfologi dari ferrite berbentuk vermicular ferrite dan lathy ferrite yang terjadi karena heat input rendah sehingga cooling rate tinggi. Hasil uji hardness menunjukan solvent ethanol memiliki nilai paling tinggi dari solvent lainnya. Pada arus 150 A daerah fusion line memiliki nilai kekerasan 186.99 HVN dan 187.14 HV untuk arus 200 A. Pada arus 150 A daerah weld metal 183.63 HVN dan 183.67 HVN untuk arus 200 A.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: No inventaris: 5217/TL-15/2019_Lokasi TA: 360
Uncontrolled Keywords: Solvent, TiO2, active flux, A-TIG, austenitic stainless steel, vermicular ferrite, lathy ferrite, radiography
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 04 Dec 2019 08:36
Last Modified: 23 Jun 2021 02:09
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/2506

Actions (login required)

View Item View Item