ANALISIS SISTEM REPAIR DEFORMASI AKIBAT PENGELASAN PADA PIPA CARBON STEEL DENGAN SISTEM PARTIAL GRINDING-REWELD

ATMAJA, FASCO DWI (2017) ANALISIS SISTEM REPAIR DEFORMASI AKIBAT PENGELASAN PADA PIPA CARBON STEEL DENGAN SISTEM PARTIAL GRINDING-REWELD. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Pada proses pengelasan sangat rentan terjadinya deformasi. Deformasi tersebut terjadi dikarenakan adanya residual stress pada pengelasan tersebut. Hal tersebut tak terkecuali terjadi pada pengelasan pada pipa. Metode baru yang dilakukan penelitian merupakan partial grinding reweld, dimana dilakukan penggerindaan sebagian dan dilakukan pengelasan kembali. Namun kenyataan dilapangan pekerja belum dapat memperhitungkan antara kedalaman penggerindan dan sudut yang dibentuk, dan apabila sekali repair belum berhasil akan direpair kembali dan akan menimbulkan efek multiple repair. Pada hal ini dilakukan penelitian dengan melakukan pengelasan pada pipa carbon steel NPS 2 schedule 80 dengan memberikan 3 variasi konfigurasi diantaranya konfigurasi 1 dengan kedalaman penggerindaan low atau kedalaman maksimal 1,4 mm, konfigurasi 2 dengan tingkat kedalaman penggerindaan medium kedalaman maksimal 2,8 mm, dan konfigursi 3 dengan kedalaman penggerindaan high kedalaman maksimal 4,2 mm. Ketiga variasi tersebut dilakukan pengelasan pada 3 kondisi yaitu tanpa deformasi awal, dengan deformasi awal 1 mm terukur pada jarak 150 mm, dan 2,5 mm terukur pada jarak 150 mm. Setelah proses pengelasan akan dicatat untuk sudut yang berhasil dibentuk, lalu dilihat struktur makro dan mikronya dan duuji nilai kekerasannya. Hasil penelitian didapatkan bahwa semakin besar kedalaman penggerindaan ketika repair akan menghasilkan sudut pengembalian yang semakin besar. Pada konfigurasi 1 didapatkan hasil maksimum sebesar 1,53 mm terukur pada jarak 150 mm, sementara pada konfigurasi 2 didapatkan hasil 2,57 mm terukur pada jarak 150 mm, dan konfigurasi 3 sebesar 3,69 mm terukur pada jarak 150 mm. Untuk hasil pengujian makro didapatkan bahwa semakin besar kedalaman repair dapat mengahsilkan pelebaran deposit pengelasan dan pelebaran lebar HAZ. Sementara jika dilihat pada struktur mikro yang terjadi didapatkan bahwa semakin dalam kedalaman repair akan menghasilkan perubahan besar butir dan peningkatan kadar pearlite. Hal tersebut didukung dengan nilai hardness yang terjadi bahwa dengan semakin dalam kedalaman repair akan cenderung meningkatkan nilai hardness. Terhitung rataan pada weld metal konfigurasi 1 nilai Hardness sebesar 172,81 HVN, weld metal sementara konfigurasi 2 dan 3 masing-masing sebesar 176,35 HVN dan 181,91 HVN. Kata kunci: pengelasan, deformasi, pipa, carbon steel, repair ABSTRACT In welding process often occur deformation. Deformation occur because there is residual stress by that process, that defect happen not only in plat fabrication, but also happen in pipe joining. One of methode to repairing that problem in pipe is using partial grinding reweld methode, that method is grinding in that joint partially, and reweld again. But in field, sometime worker cannot calculate between depth of grinding part and degree that can be formed, and if one process of repair do not work succesfully, we must repair again and that is means it will make multiple repair effect. In this research use pipe NPS 2 schedule as speciment. That pipe given 3 variation configuration. Configuration 1 have low depth of repair with maximum depth is 1.4 mm, and than Configuration 2 given medium depth with 2.8 mm maximum depth, and the last is Configuration 3 is high depth of repair with 4.2 mm maximum depth. That 3 variation will be weld in 3 codition, once the condition without intial deformation, second the condition with initial deformation 1 mm in 150 mm, and third condition is given initial deformation 2,5 mm in 150 mm. After welding process number of deformation will recorded with dial gauge and the result will see macro and micro structure from that joint and the last is tested with hardness examination. The result of this research is in deeper depth of repair will make higher number of deformation. In configuration 1 give result maximum deformation 1.53 mm in 150 mm. In configuration 2 can give effect of deformation maximum 2.57 mm in 150 mm. And the deepest configuration 3 give 3.69 mm in 150 mm depth of deformation. From macro examination can show result in deeper repair depth will make wider of welding deposite and HAZ. And form Micro structure in deeper configuration will give more pearlite number and make changes of grain size number. That micro structure can compared with hardness test result, in deeper repair depth will make higher number of hardness. In average number of hardness that calculated base of configuration, in configuration 1 geted result 172,81 HVN. And in configuration 2 and 3 getted result 176.35 HVN dan 181.91 HVN. Keyword: : welding, deformation, pipe, carbon steel, repair

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 04 Oct 2018 07:19
Last Modified: 04 Oct 2018 07:19
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/1283

Actions (login required)

View Item View Item