KAJIAN KEKUATAN TARIK BELT CONVEYOR PADA SAMBUNGAN FASTENER DAN SAMBUNGAN SPLICING DI PT SEMEN INDONESIA

Saputra, Ilham Alfin (2017) KAJIAN KEKUATAN TARIK BELT CONVEYOR PADA SAMBUNGAN FASTENER DAN SAMBUNGAN SPLICING DI PT SEMEN INDONESIA. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Belt conveyor merupakan alat angkut material yang paling banyak digunakan pada industri. Belt conveyor mempunyai kapasitas angkut yang cukup besar sesuai dengan penggunaannya. Penerapan belt conveyor di PT. Semen Indonesia digunakan sebagai alat transportasi material semen ataupun semen curah. Belt conveor harus dijaga tingkat kelayakan penggunaannya, kerusakan belt dapat mengganggu proses pemindahan material dari satu titik ke titik lainnya. Beberapa masalah yang timbul pada belt conveyor adalah saat proses penyambungan belt ketika terjadi robek atau putus seringkali menghiraukan proses penyambungan dengan benar. Karena proses penyambungan belt sangat dipengaruhi oleh jenis penyambungan belt yang akan digunakan. Dengan adanya masalah tersebut akan dilakukan kajian kekuatan tarik belt pada dua jenis sambungan yang berbeda. Dua jenis sambungan yang akan diuji adalah sambungan fastener dan sambungan splicing. Sambungan fastener adalah sambungan belt yang menggunakan baut sebagai alat penyambungan. Sedangkan sambungan splicing menggunakan lem sebagai alat penyambungan. Dari dua sambungan tersebut dilakukan pengujian dan didapatkan nilai kekuatan tarik dengan variasi ketebalan yang berbeda untuk sambungan splicing dengan tebal 7,12 mm dan 6,43 mm. Sedangkan untuk sambungan fastener dengan tebal 11,26 mm, 10,3 mm dan 9,5 mm. Dari hasil analisa didapatkan nilai tegangan sambungan splicing sebesar 1,046 N/mm 2 , 0,72 N/mm 2, dan sambungan fastener 15,13 N/mm 2 , 16 ,43 N/mm 2 dan 20,11 N/mm 2 . faktor dalam proses pemilihan sambungan splicing yaitu ketebalan belt sangat berpengaruh karena semakin tebal semakin kuat nilai tarik. Berbanding terbalik dengan sambungan fastener, semakin tebal belt semakin kecil nilai kekuatan tarik, namun itupun juga harus melihat kondisi belt dan sesuai dengan kebutuhan pemakaian dalam industri. Jadi semakin besar nilai tegangan dan regangan pada belt maka akan semakin kuat belt tersebut. Kata Kunci : belt conveyor, splicing dan fastener

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Permesinan Kapal > D3 Teknik Permesinan Kapal
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 19 Sep 2018 03:55
Last Modified: 19 Sep 2018 03:55
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/935

Actions (login required)

View Item View Item