Amalia, Chanina Nur (2017) Analisa Teknis Berat Konstruksi Tambahan pada Konversi Kapal LCT X Menjadi KMP di PT X. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Kapal Landing Craft Tank (LCT) merupakan kapal yang didesain untuk mengangkut alat berat serta konstruksi. Seiring dengan berjalannya waktu, kapal LCT telah beralih fungsi menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) yang mengangkut tidak hanya kendaraan pengangkut barang, tetapi juga mengangkut kendaraan pribadi serta penumpang. Kapal LCT hanya memiliki satu ramp door di bagian depan kapal. Hal ini membuat kendaraan pribadi atau truk masuk ke dalam kapal LCT dengan berjalan mundur. Sejak beredarnya SK Dirjen Hubdat No.SK.885/AP.005/DRJD/2015 tentang larangan penggunaan kapal tipe LCT (Landing Craft Tank) sebagai kapal angkutan penyeberangan, kapal-kapal LCT tidak lagi terlihat beroperasi untuk mengangkut penumpang. Kapal LCT hanya dapat beroperasi jika muatan yang diangkut tidak ada penumpang, sopir, maupun kondektur, melainkan hanya kendaraan, alat berat, atau bahan konstruksi. Sesuai dengan PM No. 39 Tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang angkutan penyeberangan, diatur bahwa setiap angkutan penyeberangan harus menggunakan konstruksi double bottom. Kapal LCT merupakan kapal yang didesain dengan single bottom, ini menyebabkan keluarnya peraturan larangan beroperasinya kapal LCT sebagai kapal angkutan penyeberangan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui berat konstruksi tambahan pada konversi kapal LCT X menjadi KMP dan pengaruhnya terhadap penambahan sarat dan tahanan terhadap gelombang air laut. Agar dapat beroperasi kembali, maka para pemilik kapal LCT harus melakukan kegiatan konversi pada kapal LCT mereka. Konversi kapal dilakukan agar kapal LCT tidak berakhir menjadi rongsokan di tangan penadah besi tua. Kata kunci: LCT, KMP, konversi kapal ABSTRACT Landing Craft Tank (LCT) is a ship designed to transport heavy equipment and structure. As time goes by, the LCT have switch function into a ferry ship (KMP) that carries not only the vehicle to transport goods, but also the transport of private vehicles as well as passengers. LCT boats have only one ramp door on the front of the ship. This makes private vehicles or trucks get into ship LCT walking backwards. Since the release of SK Director General of Civil Ashore as No.SK. 885/AP. 005/DRJD/2015 on the prohibition of the use of ship type LCT (Landing Craft Tank) as transport vessels, ships crossing LCT is no longer visible in operation to carry passengers. LCT boats can only operate if the charge carried no passengers, the driver and the conductor, but only vehicles, heavy equipment, or construction materials. In accordance with the PM no. 39 2015 standard of passenger service transport crossings, arranged that each transport crossings should use double bottom construction. The ship is a ship that LCT is designed with a single bottom, this causes discharge regulations prohibition of operation of ship transport ship crossings as an LCT. This study aimed to find out the weight of additional construction on convertible boats LCT X being the ferry ship and its effects on the addition of the laden and prisoners against a surge of sea water. To be able to operate again, then the owners of the ship conversion activities should carry an LCT on their LCT boats. Ship conversion done so do not end up being an LCT boat wrecks in hand scrap meerchants. Keywords: LCT, ferry ship, conversion of ships
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Perancangan dan Kontruksi Kapal |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 19 Sep 2018 03:30 |
Last Modified: | 19 Sep 2018 03:30 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/924 |
Actions (login required)
View Item |