PEMANFAATAN CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) DAN BIJI ALPUKAT (Persea americana m.) SEBAGAI BIOKOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR COD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

Ainindia, Nisa Bella (2025) PEMANFAATAN CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) DAN BIJI ALPUKAT (Persea americana m.) SEBAGAI BIOKOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR COD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Text 1021040030 - Nisa Bella Ainindia - Pemanfaatan Cangkang Kerang Hijau _i_(Perna viridis)__i_ dan Biji Alpukat _i_(Persea americana m.)__i_ sebagai Biokoagulan dalam Menurunkan Kadar COD dan TSS pada Limbah Cair I.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Air limbah industri tahu memiliki beban pencemar tinggi yang dapat merusak lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Salah satu metode pengolahan yang dapat diterapkan adalah koagulasi-flokulasi dengan koagulan alami seperti kitosan dan tanin. Kitosan diperoleh dari cangkang kerang hijau (Perna viridis) melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi, sementara tanin diekstraksi dari biji alpukat (Persea americana m.) menggunakan metode maserasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kitosan dan tanin serta menganalisis efektivitas dosis tunggal maupun kombinasi keduanya dalam menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) pada air limbah tahu. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan derajat deasetilasi kitosan sebesar 72,7%. Dosis optimum kitosan untuk penurunan COD adalah 200 mg/L (19,01%) dan TSS 300 mg/L (74,05%). Dosis optimum tanin untuk penurunan COD dan TSS adalah 16,32 mg/L dengan efisiensi penyisihan secara berturut-turut yakni (0,5%) dan (88,96%). Sementara itu, kombinasi kitosan dan tanin dengan dosis tanin biji alpukat 20,04 mg/L dan kitosan 250 mg/L (75% BA dan 25% CK) paling efektif menurunkan COD (9,69%), dan dosis kitosan 300 mg/L dan tanin biji alpukat 24,48 mg/L dengan kombinasi yang sama menurunkan TSS hingga 76,22%. Keduanya menunjukkan potensi sebagai biokoagulan ramah lingkungan.

Actions (login required)

View Item