RANCANG BANGUN INTEGRASI SISTEM PADA PLTB TURBIN HYBRID SEBAGAI PENGGERAK POMPA UNTUK IRIGASI PERSAWAHAN

SAPUTRA, MICHAEL NOVARYAN (2025) RANCANG BANGUN INTEGRASI SISTEM PADA PLTB TURBIN HYBRID SEBAGAI PENGGERAK POMPA UNTUK IRIGASI PERSAWAHAN. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0420040067 - Michael Novaryan Saputra - Rancang Bangun Integrasi Sistem pada PLTB Turbin _i_Hybrid__i_ sebagai Penggerak Pompa untuk Irigasi Persawahan..pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan dan penelitian mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia dinilai belum maksimal. Penelitian mengenai PLTB lebih optimal dengan menambahkan modifikasi dan variasi seperti gabungan dua sudu, modifikasi gear box, pengaturan baterai, dan lain-lain. Saat ini pada sektor pertanian, penggunaan turbin angin mengalami perkembangan yang signifikan. Pembuatan turbin angin dengan sistem yang terintegrasi menghasilkan tegangan yang lebih optimal. Penggunaan SCC, relay, dan sensor ultrasonik mempengaruhi kinerja dalam proteksi pada sistem pembangkit. Penggunaan ESP32 sebagai mikrokontroller yang dihubungkan dengan monitoring berbasis web dari Thingspeak membantu dalam memonitoring hasil yang dibangkitkan oleh turbin hybrid. Buck boost converter berperan penting dalam mengubah dan menstabilkan tegangan dari 3.5V menjadi 12V. Metode fuzzy logic juga membantu dalam menstabilkan setpoint dari converter berdasarkan rulebase yang berlaku dengan kisar tegangan 12.2-12.5V. Pengujian yang dilakukan terhadap turbin savonius saja mendapatkan persentase drop tegangan sebesar 47% dari perbandingan antara tegangan yang dihasilkan generator saat ada beban dan tanpa beban. Sedangkan pada pengujian turbin darrieus saja didapati drop tegangan sebesar 14.1%. Drop tegangan dari darrieus lebih kecil dikarenakan putaran yang dihasilkan jauh lebih kecil dari turbin savonius dan torsinya lebih berat. Namun, pengujian turbin hybrid mendapatkan hasil drop tegangan sebesar 52.1%. Disebabkan oleh lebih besarnya pembangkitan tegangan saat tanpa beban sebesar 8V dan saat dengan beban sebesar 3.2V. Sehingga penggunaan turbin hybrid jauh lebih oprtimal dari segi putaran turbin, torsi yang dibutuhkan, dan pembangkitan tegangan input yang lebih optimal.

Actions (login required)

View Item