PEMANFAATAN SLUDGE IPAL INDUSTRI MINUMAN SEBAGAI BIOBRIKET DENGAN CAMPURAN SEKAM PADI

Firmansyah, Bagas Wahyu (2024) PEMANFAATAN SLUDGE IPAL INDUSTRI MINUMAN SEBAGAI BIOBRIKET DENGAN CAMPURAN SEKAM PADI. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 1020040046 - Bagas Wahyu Firmansyah - Pemanfaatan _i_Sludge__i_ IPAL Industri Minuman sebagai Biobriket dengan Campuran Sekam Padi.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Sludge IPAL dari industri minuman berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai biobriket untuk menekan jumlah timbulan sludge yang belum dimanfaatkan. Kualitas biobriket sludge IPAL dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan sekam padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh komposisi bahan biobriket dan suhu karbonisasi, terhadap kualitas biobriket berdasarkan SNI 4931:2010 serta menganalisis kualitas emisi pada biobriket sludge dan sekam padi. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposisi sludge dan sekam padi meliputi (100% : 0% ; 90% : 10% ; 80% : 20% ; 70 : 30%) dan suhu karbonisasi meliputi 400oC dan 600oC. Analisis kualitas biobriket dilakukan dengan melakukan analisis proksimat dan ultimat. Analisis ultimat dilakukan pada bahan baku briket yaitu sludge dan sekam padi. Hasil pengujian proksimat terbaik terdapat pada variasi dua dengan komposisi 100% sludge dan 0% sekam padi pada suhu karbonisasi 600oC menunjukkan nilai kadar air 7,20%, nilai kadar abu 40,19, nilai volatile matter 21,81%, nilai karbon terikat 30,81% dan nilai kalor 4539,94 kal/g. Pada variasi biobriket terbaik dilakukan analisis uji emisi, uji kuat tekan dan uji penyalaan. Pada analisis uji emisi parameter CO dihasilkan 9.505 mg/Nm3, serta pada kuat tekan dihasilkan 5,92 kg/cm2 dan pada uji lama penyalaan didapatkan durasi 50 menit dari biobriket dinyalakan sampai habis menjadi abu, dan hasil analisis Thermal Gravimetry Analysis biobriket sludge IPAL dan sekam padi menunjukkan sampel mengalami 3 tahap kehilangan massa, pada tahap ketiga terjadi pada suhu ± 302,46℃ - 1007℃ dengan kehilangan massa sebesar 36,77 % merupakan pengurangan massa terbanyak.

Actions (login required)

View Item