PERENCANAAN WORKPLACE TRANSPORT SAFETY MANAGEMENT PADA INDUSTRI REFINERY MINYAK KELAPA SAWIT SURABAYA

Pambayun, Raditya Yoga (2024) PERENCANAAN WORKPLACE TRANSPORT SAFETY MANAGEMENT PADA INDUSTRI REFINERY MINYAK KELAPA SAWIT SURABAYA. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0520040045 - Raditya Yoga Pambayun - Perencanaan _i_ Workplace Transport Safety Management __i_ pada Industri _i_ Refinery __i_ Minyak Kelapa Sawit Surabaya.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Interaksi antara pengguna jalan menyebabkan kecelakaan kerja yang melibatkan kendaraan pada industri refinery minyak kelapa sawit Surabaya meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen risiko terhadap aktivitas lalu lintas perlu ditingkatkan. Penelitan ini bertujuan untuk merencanakan workplace transport safety dengan HIRARC sebagai bahan pertimbangan. Penelitian ini, meliputi pembuatan dokumen pengaturan lalu lintas dan pembuatan RAB untuk perencanaan workplace transport safety. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 dari 24 potensi bahaya memiliki risiko tertinggi dalam tingkat “SEDANG”. Dengan hasil tersebut, dapat diidentifikasi prioritas pengendalian berupa modifikasi area kerja untuk membantu kelancaran lalu lintas, penyediaan jalur pejalan kaki selebar 150 cm dengan warna hijau, penyediaan tiga jenis rambu lalu lintas, penyediaan cermin tikungan pada persimpangan antara jembatan timbang dan kantor margarin, pengelolaan parkir yang sesuai dengan dimensi terbesar kendaraan, serta penentuan jumlah maksimal kendaraan yang berada di dalam industri berdasarkan jumlah satuan ruang parkir dan jumlah terminal bongkar muat. Rambu lalu lintas yang diperlukan berupa rambu perintah penggunaan jalur pejalan kaki, rambu peringatan banyak pejalan kaki menyebrang, dan rambu petunjuk lokasi parkir. Jumlah maksimal kendaraan berdasarkan analisa sebesar 62 kendaraan yang dapat berada di dalam industri. Dalam penerapan perencanaan workplace transport safety pada penelitian ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 2,5 milyar

Actions (login required)

View Item