Kurniawan, Danang (2016) Perancangan Airbag Docking Kapasitas 2000 DWT di PT F1 Perkasa Banyuwangi. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Pelaksanaan pengedockan dan pelimbungan kapal merupakan hal sangat penting mengingat besarnya pengaruh maintenance repair melalui proses pengedokan terhadap keselamatan pelayaran kapal. Hal tersebut diperkuat dengan adanya PM No 25 Tahun 2015 tentang “Standart Keselamatan Transportasi Sungai. Danau, dan Penyebrangan”, dan Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Laut No. HK.103/1/4/DJPL-14 tentang “Pengedokan (Pelimbungan) Kapal Berbendera Indonesia”. Airbag Docking adalah salah satu jenis pengedokan kapal yang sangat sederhana, membutuhkan biaya investasi yang relatife kecil dan fleksibel untuk dioperasikan di pesisir hampir seluruh wilayah pantai di Indonesia. Berdasarkan pada hal tersebut dan keputusan manajemen PT F1 Perkasa maka airbag docking sangat cocok apabila dioperasikan di PT F1 Perkasa, Kecamatan Blimbing Sari, Kabupaten Rogojampi, Jawa Timur, Indonesia. Hasil dari perancangan airbag doking di PT F1 Perkasa didapatkan bahwa dengan menggunakan winch kapasitas 100 ton dengan menggunakan mekanisme 5 layer (4 pulley) sudah memenuhi atau mampu menarik kapal kapasitas 2000 DWT untuk proses docking dan undocking pada sudut 4 dan pada landasan rampway. Dari hasil perbandingan airbag dengan ukuran 1.5, 1.8, dan 2 penggunaan airbag dengan diameter 1.8 dan 2 meter dinilai lebih effektif dikarenakan memenuhi sarat ketinggian dengan jumlah yang lebih sedikit. Berdasarkan pada perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan tanah lempung sedang/normal dengan daya dukung 12.5 ton/ sudah memenuhi kebutuhan daya dukung rancangan. Pada rancangan landasan pada daerah luncur (rampway) diperkuat dengan konstruksi retaining wall dan beton bertulang yang difungsikan untuk menahan airbag pada landasan luncur. Kata kunci : Pengedokan, Airbag Docking, Winch, Docking and Undocking, Retaining Wall. ABSTRACK Implementation ship docking and undocking is very important considering the magnitude of the effect maintenance repair through to the safety of cruise ships docking. This is reinforced by the presence of Prime Minister No. 25 of 2015 on "Keselamatan Transportasi Sugai, Danau, dan Penyeberangan", and Director General of Sea Transportation Regulation No. HK.103 / 1 / 4 / DGLT-14 on "Pengedokan (Pelimbungan) Kapal Berbendera Indonesia". Airbag Docking is one type of docking ship are very simple, requiring a relatively small investment costs and flexible to operate in coastal almost all coastal areas in Indonesia. Based on th is and F1 management decisions PT Perkasa then docking airbag is perfect when operated in F1 PT Perkasa, District Blimbing Sari, Rogojampi Regency, East Java, Indonesia. Results from the design of airbags docking in F1 Perkasa PT found that by using a winch with a capacity of 100 tons using a mechanism 5 layer (4 pulley) meets or able to attract a capacity of 2000 DWT ship for docking and undocking process at the corner of 4th and 7th on the anvil rampway. From the comparison of the size of the airbag with 1.5, 1.8, and 2 use airbags with a diameter of 1.8 and 2 meters considered more effective because complied with the altitude with smaller amounts. Based on the calculation of the soil bearing capacity by using clay medium / normal with a carrying capacity of 12.5 tons / m ^ 2 has been meeting the needs of the carrying capacity of the draft. In the design of the runway at the launch area (rampway) strengthened by the construction of reinforced concrete retaining wall and functioned to hold the airbag on the launch pad. Keywords: docking, Airbag Docking, Winch, docking and undocking, Retaining Wall.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | ?? tddm ?? |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 12 Sep 2018 04:06 |
Last Modified: | 12 Sep 2018 04:06 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/544 |
Actions (login required)
View Item |