PRATAMA, DWIKY SETYO (2022) ANALISIS PENGARUH MULTIPLE REPAIR WELDING PADA PENGELASAN GTAW MATERIAL SA 240 TYPE 304L TERHADAP STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN, DAN KETAHANAN KOROSI INTERGRANULAR. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Text
0718040038 - Dwiky Setyo Pratama - Analisis Pengaruh i Multiple Repair Welding _i pada Pengelasan GTAW Material SA 240 i Type _i 304L terhadap Struktur Mikro, Nilai Kekerasan, dan Ketahanan Korosi Intergranular.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Kemajuan dan perkembangan teknologi industri Indonesia ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan kebutuhan akan tenaga kerja yang siap pakai, terampil, dalam penguasaan alat-alat industri, mempunyai keahlian sesuai dengan bidang keprofesiannya, serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap penggunaan teknologi yang sering digunakan pada dunia industri, dimana penggunaan yang dimaksud di dalamnya meliputi proses dan perawatan. Di PT. Lintech Seaside Facility merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang engineering, fabrikasi, dan construction service. Pada proses fabrikasi, sering kali dilakukan pengelasan yang berulang-ulang yang mengakibatkan daerah di batas butir kekurangan chromium yang akan menurunkan ketahanan korosi sehingga terjadi intergranular corrosion. Korosi intergranular terjadi karena deplesi kromium pada batas butir yang disebabkan kromium karbida (Cr23C6). Ketika baja tahan karat austenitic terpapar dalam waktu yang lama pada suhu antara 500C dan 850C terjadi proses presipitasi karbida. Dalam penelitian ini menggunakan material SA 240 Type 304L dengan 3 variasi yaitu pengelasan tanpa repair, pengelasan 2x repair, dan pengelasan 3x repair dengan kedalaman repair 50% dari tebal material. Pengujian pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap struktur mikro, nilai kekerasan, dan ketahanan korosi intergranular. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dilakukan proses repair maka fasa ferit yang terbentuk semakin banyak. Nilai kekerasan tertinggi pada daerah HAZ masing-masing variasi sebesar 253.81 HVN, 229.76 HVN, dan 222.7 HVN. Semakin banyak masukan panas akibat pengelasan yang berulang-ulang, maka nilai kekerasan akan meningkat. Hasil pengujian korosi intergranular menunjukkan bahwa weight loss pada spesimen NR1 (tanpa repair) paling rendah sebesar 16.939 gram, diikuti oleh spesimen R2 (2x repair) sebesar 17.241 gram, dan R3 (3x repair) sebesar 17.308 gram. Nilai laju korosi intergranular paling besar terjadi pada spesimen R3 (3x repair) sebesar 30.804 mmpy diikuti spesimen R2 (2x repair) sebesar 30.685 mmpy dan spesimen NR1 (tanpa repair) sebesar 30.147 mmpy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak pengelasan berulang-ulang berakibat nilai kekerasan dan laju korosi intergranular semakin tinggi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | NO. INVENTARIS : 6703/TL-18/2022 LOKASI TA : 481 |
Uncontrolled Keywords: | stainless steel, microstructure, multiple repair welding, hardness, intergranular corrosion |
Subjects: | TPL - Teknik Pengelasan > Pengelasan (Welding) |
Divisions: | Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 07:32 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 07:32 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/4672 |
Actions (login required)
View Item |