IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN PADA BENGKEL DAN LABORATORIUM POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Mubarokatin, Lucky Rizqiyatul (2022) IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN PADA BENGKEL DAN LABORATORIUM POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Text 0518040030 - Lucky Rizqiyatul Mubarokatin - Identifikasi Potensi Bahaya dengan Metode i Job Safety Analysis _i dan Analisis Risiko Kesehatan pada Bengkel dan Laboratorium Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB)

Abstract

PPNS berupaya menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan cara melakukan penanganan terhadap potensi bahaya di setiap bengkel untuk mencegah kecelakaan kerja. Untuk itu diperlukan prosedur kerja mengenai pekerjaan serta potensi bahayanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi bahaya, risiko kesehatan, dan pengendalian yang perlu dilakukan. Metode Job Safety Analysis (JSA) dipilih untuk melakukan identifikasi potensi bahaya pada setiap pekerjaan yang berfokus pada hubungan pekerja, pekerjaannya, peralatan, dan lingkungan kerja. JSA dapat menunjukkan adanya potensi bahaya fisika dan kimia yang berdampak langsung terhadap kesehatan. PPNS berupaya melakukan pencegahan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui Health Risk Assessment (HRA). HRA dipilih karena memuat informasi lengkap yang memperkirakan sifat dan kemungkinan dampak kesehatan akibat paparan bahaya. Hasil JSA menunjukkan potensi bahaya yang sering ditemui yakni kabel terkelupas. Sehingga perlu dilakukan inspeksi berkala terhadap isolasi listrik dan grounding. Hasil HRA menunjukkan risiko tertinggi senilai 12 kategori sedang yakni respon fisiologis dari tekanan panas di 2 ruangan, kelelahan mata di 12 ruangan, gangguan fisiologis karena kebisingan di 2 ruangan, dan gangguan pernafasan karena CO di 1 ruangan. Pengendalian yang dapat dilakukan yakni pengoptimalan fungsi ventilasi, penggantian lampu dengan lumen lebih tinggi, pemasangan peredam kebisingan, dan pemeriksaan kesehatan melalui biomonitoring secara berkala

Actions (login required)

View Item