PENGARUH TEMPERATUR OVERHEATING MATERIAL LOW ALLOY STEEL SA-213 T12 TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK DAN STRUCTURE MIKRO

Pusbianto, Cristi Andika (2015) PENGARUH TEMPERATUR OVERHEATING MATERIAL LOW ALLOY STEEL SA-213 T12 TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK DAN STRUCTURE MIKRO. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Tube primary superheater boiler mengalami kegagalan atau pecah, Pada tube superheater terjadi pemanasan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga mengalami kegagalan atau pecah pada base metal dan daerah HAZ. Peristiwa kegagalan ini sering dialami superheater pemanas lanjut dikarenakan sifat material tube 1Cr-½Mo bersifat getas pada temperature servise yang meningkat pada saat operasi di lapangan, dengan waktu pemakaian relatif lama sekitar 25.000 jam operasi sedangkan pada rancangan untuk pemakaian material ini adalah 100.000 jam (kasus PT. Pupuk Iskandar Muda tahun 2006). Pengamatan selanjutnya untuk menganalisa perubahan sifat mekanis dan perubahan struktur mikro terhadap pemberian temperatur kerja yang berbeda. Analisa di titik beratkan pada pemanasan yang berlebih (overheating) yang berakibat semakin melemahkan struktur material. Analisa mengenai pengaruh temperatur operasi yang dilakukan pada material las an tube superheater dengan temperatur operasi sebesar 500 o C, 600 o C dan700 o C dilakukan untuk melihat perubahan struktur mikro yang terjadi pada material las an tersebut dan perubahan pada sifat mekanik material dengan dilakukan uji tarik untuk melihat perubahan nilai elongation yang terjadi, uji hardness untuk menganalisa distribusi kekerasan yang terjadi pada material las an dan hasil foto struktur mikro untuk melihat tingkat perubahan grain size material las an tube superheater SA 213 T12. Dari hasil pengujian tarik material di dapatkan data elongation material las an mengalami penurunan seiring bertambahnya tinggi temperatur yang diberikan, elongation rata-rata 10.7 % kekuatan tarik terlemah sebesar 394.7 MPa pada temperatur 700°C. Hal itu merupakan efek dari pemanasan yang tinggi yang merubah struktur micro, struktur mikro ferrit yang bersifat lemah yang tampak mendominasi pada daerah base metal dan di HAZ yang tampak kasar. Nilai hardness test mengalami kenaikan pada temperatur 500°C dikarenakan pada suhu tersebut termasuk temperatur stress relieving annealing yang mengeraskan material tetapi tidak membuat material bersifat brittle. Nilai hardness test pada daerah weld metal, HAZ dan base metal mengalami penurunan kekerasan pada temperatur 600°C dan 700°C. Ketahanan material las an tube superheater mengalami banyak penurunan tingkat kekuatan bila digunakan pada operasi temperatur 600°C hingga 700°C. Kata kunci : Boiler, heat treatmen, embrittlemen, metalography test, hardness test dan, long term overheating. ABSTRACT Primary superheater tube boiler failure or rupture , In superheater tube warming occurs continuously over long periods of time, so that a failure or rupture in the base metal and HAZ area. This failure events often experienced superheater heating up due to the nature of 1Cr - ½Mo tube material is brittle at temperatures servise increased during the operation in the field, with a relatively long time usage around 25,000 hours of operation, while the design for the use of these materials is 100,000 hours ( case PT . Fertilizer Iskandar Muda 2006 ). Subsequent observations to analyze the changes in mechanical properties and changes in the microstructure of the administration of different working temperatures. The analysis emphasized on the excessive heating ( overheating ) which resulted in further weakening the structure of the material. Analysis of the effect of temperature operations performed on the weld material superheater tube with an operating temperature of 500°C, 600°C and 700°C done to see changes in microstructure that occur in the early welding material and the changes in the mechanical properties of the material with a tensile test to see changes in the value of the elongation occurred, hardness test to analyze the distribution of violence that occurs in the weld material's microstructure and the images to see the rate of change of the weld material's grain size superheater tube SA 213 T12. From the test results on the material tensile elongation of data get an welding material decrease with increasing temperature of a given height, average elongation 10.7 % weakest tensile strength of 394.7 MPa at a temperature of 700 °C. It is the effect of high heat that alter the structure of micro, ferrite microstructure that is weak that seemed to dominate the regional base metal and HAZ that looks rough. Hardness value test has increased at a temperature of 500 °C because at that temperature including temperature stress relieving annealing, hardening the material but does not make the material is brittle. The value of hardness test in weld metal area, HAZ and base metal hardness decr eased at a temperature of 600 °C and 700 °C. Welding material's durability superheater tube through many decline in strength when used at operating temperatures of 600 °C to 700 °C. Keywords : boilers, heat treatments, embrittlemen, metalography test, hardness test and, long term overheating

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 08 Sep 2018 02:32
Last Modified: 08 Sep 2018 02:32
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/399

Actions (login required)

View Item View Item