ANALISIS VARIASI KUAT ARUS DAN ELEKTRODA PADA DISSIMILAR MATERIAL SA 240 TP 304 DENGAN SA 36 MENGGUNAKAN PROSES PENGELASAN FCAW TERHADAP LAJU KOROSI, STRUKTUR MIKRO, DAN KEKERASAN

SAPUTRO, FARID ADITYA EKO (2021) ANALISIS VARIASI KUAT ARUS DAN ELEKTRODA PADA DISSIMILAR MATERIAL SA 240 TP 304 DENGAN SA 36 MENGGUNAKAN PROSES PENGELASAN FCAW TERHADAP LAJU KOROSI, STRUKTUR MIKRO, DAN KEKERASAN. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0717040057 - Farid Aditya Eko Saputro - Analisis Variasi Kuat Arus dan Elektroda pada _i_Dissimilar__i_ Material SA 240 TP 304 dengan SA 36 Menggunakan Proses Pengelasan FCAW Terhadap Laju Korosi, Struktur Mikro, d.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Pengelasan telah diaplikasikan secara luas dalam proses penyambungan berbagai kontruksi meliputi konstruksi kapal, bejana tekan, dan lain sebagainya. Tetapi muncul beberapa kendala teknis terutama pada saat proses fabrikasi, khususnya saat melibatkan proses penyambungan dua jenis logam yang berbeda antara carbon steel SA 36 dan stainless steel SA 240 TP 304 menggunakan proses pengelasan FCAW. Dimana kedua material tersebut memiliki chemical composition, mechanical properties dan perlakuan yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi struktur mikro, kekerasan serta laju korosi dari material tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan menggunakan variasi kuat arus dan elektroda. Dari hasil pengujian kekerasan pada daerah weld metal nilai kekerasan tertinggi terdapat pada specimen C arus 190A menggunakan elektroda E309LT1- 1 dengan nilai kekerasan 181,57 HVN dan nilai kekerasan terendah di daerah weld metal terdapat pada specimen D arus 110A menggunakan elektroda E308LT1-1 dngan nilai kekerasan 168,31 HVN. Hasil yang diperoleh dari pengujian mikro pada weld metal menunjukkan semua variasi kuat arus dan elektroda struktur yang terbentuk yaitu butiran austenite berwarna putih dan delta-ferrite berwarna hitam. Bentuk dari delta-ferrite adalah vermicular ferrite. Hasil pengujian korosi menunjukkan pada spesimen F memiliki nilai laju korosi tertinggi dan ketahanan korosi yang paling buruk dengan nilai laju korosi 0,14504 mm/year sehingga rentan terserang korosi, sedangkan pada specimen A memiliki nilai laju korosi terendah dan ketahanan korosi yang paling baik dengan nilai laju korosi 0,0000519 mm/year

Actions (login required)

View Item