NURFIAN, EKKY CHANDRA (2015) PENGARUH PERLAKUAN PASCA PENGELASAN PADA BAJA KARBON SA 36 DENGAN BAJA TAHAN KARAT SA 240 TYPE 304 TERHADAP KEPEKAAN TERJADINYA INTERGRANULAR CORROSION. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam dunia Industri manufaktur maupun fabrikasi sering dijumpai pengelasan dissimilar metal. Salah satunya dalam proyek pabrik Antam Indonesia yang terdapat proses fabrikasi item hopper dengan menggunakan material SA 36 dan SA 240 Type 304 . Pada pengelasan ini memiliki kemungkinan terjadinya korosi, yaitu intergranular corrosion. Korosi intergranular terjadi jika material tersebut memiliki pendinginan yang cukup lama pada rentang suhu 550 o C – 850 o C akibat adanya karbida khrom yang mengendap pada batas butir. Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh variasi pendinginan pasca pengelasan terhadap kepekaan terjadinya intergranular corrosion. Variasi pendinginan yang dilakukan yaitu dengan non heat treatment, udara paksa dan solution treatment 1050 o C. Setelah itu korosi batas butir ditinjau dari Standart ASTM A 262. Dari hasil pengujian korosi yang telah dilakukan, tampak bahwa pengelasan dengan variasi pendinginan non heat treatment memiliki nilai weight loss yang tinggi dan variasi pendinginan solution treatment 1050 o C memiliki nilai weight loss yang rendah. Dari hasil pengujian metallography pada semua variasi pendinginan memiliki struktur mikro austenit dan delta ferrit yang memanjang. Pada hasil pengujian SEM dan EDX pada variabel pendinginan non heat treatment paling banyak terjadinya presipitasi karbida sedangkan pada variabel solution treatment 1050 o C paling sedikit terjadinya presipitasi karbida Kata-kata kunci : Intergranular corrosion, dissimilar metal, variasi pendinginan, SEM dan EDX. In the world of manufacturing and fabrication industry is often found dissimilar metal welding. One of them in Indonesia Antam plant project contained fabrication process using a material hopper item SA 36 and SA 240 Type 304. At this welding has the possibility of corrosion, ie intergranular corrosion. Intergranular corrosion occurs if the material has a considerable cooling in the temperature range 550 °C - 850 °C due to the presence of chromium carbides precipitated at grain boundaries. This research study on the effect of the variation of post welding cooling to the sensitivity of the intergranular corrosion. Variations cooling is made by non-heat treatment, forced air and 1050 ° C solution treatment. After that intergranular corrosion in terms of the Standard ASTM A 262. From the results of corrosion testing that has been done, it appears that the welding with cooling variation non heat treatment has a high value for weight loss and variation of 1050 °C cooling solution treatment has a low value of weight loss. From the test results metallography on all variations of cooling has a microstructure of austenite and delta ferrite elongated. On the test results of SEM and EDX at variable cooling most non heat treatment whereas the carbide precipitation at 1050 °C solution treatment variables at least the carbide precipitation. Key words : Intergranular corrosion, dissimilar metal, post weld treatment, SEM and EDX.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Jurusan Teknik Bangunan Kapal > D4 Teknik Pengelasan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 07 Sep 2018 05:12 |
Last Modified: | 07 Sep 2018 05:12 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/371 |
Actions (login required)
View Item |