RANCANG BANGUN KONTROL DAN MONITORING AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) BERBASIS PLC DAN HMI

BURHANUDDIN, ACHMAD MAJID (2021) RANCANG BANGUN KONTROL DAN MONITORING AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) BERBASIS PLC DAN HMI. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0417040001 - Achmad Majid Burhanuddin - Rancang Bangun Kontrol dan i Monitoring Automatic Transfer Switch (ATS) Automatic Main Failure (AMF) _i Berbasis PLC dan HMI.pdf Restricted to Repository staff only Download (15MB)

Abstract

Automatic Transfer Switch (ATS) merupakan sistem yang berkerja otomatis saat terjadi gangguan pada sumber primer untuk memindahkan switch dari sumber primer ke sumber sekunder. Serta Automatic Main Failure (AMF) merupakan sistem yang berkerja otomatis untuk mematikan atau menghidupkan genset. Sistem Automatic Transfer Switch (ATS) Automatic Main Failure (AMF) digunakan untuk menggantikan backup sumber listrik yang masih manual jika terjadi pemadaman listrik atau gangguan lain oleh PLN. Pada prinsipnya,sistem ATS AMF pada penelitian ini menggunkan PLC Schneider M221 dan HMI Schneider HMIGTO2310 sebagai sistem kontrol dan monitoring. Pembacaan gangguan pada sumber primer menggunakan relay proteksi yaitu PFR (Phasa Failure Relay) Chint XJ3-D untuk mendeteksi adanya gangguan phasa failure, overvoltage dan undervoltage yang nantinya akan meberi sinyal input pada PLC untuk memutus kontaktor pada bagian PLN dan menyalakan sumber sekunder. Setelah tegangan pada sumber sekunder sudah sesuai, PLC akan memerintahkan kontaktor pada genset untuk masuk untuk supply beban. Penelitian ini menggunkan Power Mater PM 1200 untuk monitoring keluaran tegangan dan arus pada sisi beban agar memudahkan dalam monitoring kerja beban. Penelitian ini juga menggunakan HMI untuk menampilkan sistem kerja ATS AMF agar dapat monitoring dengan mudah oleh operator. Dari hasil pengujian sistem ATS AMF dapat bekerja saat tegangan dari sumber PLN mengalami gangguan phasa failure salah satu fasa hilang, gangguan overvoltage dimana nilai tegangan melebihi 399V, dan gangguan undervoltage dimana nilai tegangan kurang dari 342V, sesuai standar kementrian ESDM tahun 2009.

Actions (login required)

View Item