RANCANG BANGUN KAPAL WATERBUS SEBAGAI SARANA PENUNJANG TRANSPORTASI UNTUK RUTE PELAYARAN SAMPANG – PULAU MANDANGIN

SALIM, M. BADRUS SYAMSU (2021) RANCANG BANGUN KAPAL WATERBUS SEBAGAI SARANA PENUNJANG TRANSPORTASI UNTUK RUTE PELAYARAN SAMPANG – PULAU MANDANGIN. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0117040023 - M. Badrus Syamsu Salim - Rancang Bangun Kapal i Waterbus _i Sebagai Sarana Penunjang Transportasi Untuk Rute Pelayaran Sampang-Pulau Mandangin.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari banyak gugusan pulau, kapal merupakan transportasi yang cukup penting di Indonesia. Terutama untuk memudahkan masyrakat dalam bermobiltas antar pulau. Namun banyak dari kapal yang beroperasi di Indonesia tidak memenuhi aspek keselamatan dan juga ergonomic yang berlaku. Hal tersebut dapat dijumpai pada kapal-kapal yang melayani rute penyeberangan Sampang-Mandangin Untuk mengatasi masalah tersebut tercetuslah desain kapal waterbus. Pada tugas akhir ini juga menganalisa mengenai stabilitas dan respon gerakan kapal dalam skenario operasional penuh dengan variasi 3 gerakan vertikal yakni heave, roll, dan pitch pada gelombang reguler dalam grafik Response Amplitude Operator (RAO). Variasi sudut gelombang yang digunakan yakni 0 deg, 90 deg, dan 180 deg dan kecepatan dinas 18 knots. Untuk variasi tinggi gelombang signifikan dan periode gelombang yang digunakan mengacu pada rute pelayaran kapal dengan tinggi gelombang 1 m. Dilakukan juga analisa satbilitas dengan 5 kondisi muatan dan analisa kenyamanan kapal berdasarkan angka keamanan MSI (Motion Sickness Incidence) dan MII (Motion Induced Interruptions). Dalam analisa kenyamana, diuji di tiga keadaan yaitu Following Sea, Beam Sea, Head Sea. Kesimpulan tugas akhir ini yaitu, kapal waterbus mempunyai ukuran utama LOA 16,7 meter, lebar 5,5 meter dan sarat 0,9 meter, dengan lambung berbentuk catamaran. Kapal waterbus dapat berlayar dengan baik berdasarkan analisa seakeeping. Dimana nilai MSI berada dibawah 5 SM pada semua kondisi. Berdasakan analisa stabilitas, pada 5 jenis kondisi muatan kapal, dapat memenuhi kriteria regulasi HSC 200 Annex 7 Multihull dan . IMO Regulation A. 749 (18) dengan nilai GZ maksimum 1,72 pada sudut 14,5 deg

Actions (login required)

View Item