PERANCANGAN KAPAL WISATA KATAMARAN UNTUK DAERAH PERAIRAN MANGGARAI BARAT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PARIWISATA LIVEABOARD

LAKSANA, NOVAN KRIPSA (2021) PERANCANGAN KAPAL WISATA KATAMARAN UNTUK DAERAH PERAIRAN MANGGARAI BARAT SEBAGAI SARANA PENUNJANG PARIWISATA LIVEABOARD. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0117040011 - Novan Kripsa Laksana - Perancangan Kapal Wisata Katamaran Untuk Daerah Perairan Manggarai Barat Sebagai Sarana Penunjang Pariwisata Liveaboard.pdf Restricted to Repository staff only Download (23MB)

Abstract

Labuan bajo merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dibidang pariwisata bahari. Transportasi pariwisata di Labuan Bajo menawarkan angkutan untuk wisata liveaboard. Umumnya 60% wisatawan lebih memilih kapal pariwisata liveaboard dengan alasan privasi dan kenyamanan. Berdasarkan analisa data potensi dan kendala aksesbilitas pariwisata di Labuan Bajo, dibutuhkan desain kapal pariwisata liveaboard dengan lambung katamaran yang bertujuan memenuhi kebutuhan pariwisata. Maka dari itu dilakukan upaya penugasan on the job training CV. Indomarine Banyuwangi untuk membuat variasi model produk. Dalam tugas akhir ini kapal direncanakan dari penentuan ukuran utama hingga linesplan dan rencana umum. Desain direncanaan konstruksi kapal dan analisa stabilitas dengan asumsi 9. Pada analisa kenyamanan dilakukan pada kondisi Following sea, Beam sea, dan Head sea dengan ketinggian gelombang 0,5m, 1m, 1,5m, 2,m, 2,5m, dan 3m dan pada kecepatan 0 Knot, 15 Knot, dan 19 Knot. Untuk mengaplikasikan model dilakukan desain interior pada 8 ruangan yang sesuai dengan regulasi. Kesimpulan tugas akhir ini yaitu, panjang kapal 15m, lebar kapal 5,7m, lebar demihull 1,7m, sarat kapal 1m, dan tinggi lambung 2,1m dengan lambung katamaran. Didapatkan desain linesplan, rencana umum, konstruksi, dan analisa stabilitas pada 9 kondisi dengan kriteria IMO.A.749(18).Ch.3 dan HSC2000Annex7.Multihull. Batasan tinggi gelombang pada kecepatan 0 Knot sebesar 3m, 15 Knot sebesar 2,5m, dan 19 Knot sebesar 1,5m dibuktikan dengan nilai SM, MSI, dan MII. Untuk desain interior pada 8 ruangan digunakan konsep minimalis telah memenuhi 60% luas furniture dan 40% luas sirkulasi berdasarkan Time Saver Standards, ILO Maritime Labour Convention 2006, Permenhub no 61 tahun 2019, dan BKI Vol.III Rules For High Speed Craft 2021.

Actions (login required)

View Item