ANALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN FISIK, DAN BEBAN KERJA TERHADAP GEJALA SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN SMART BUILDING

ROSIDAH, LATIFATUR (2020) ANALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN FISIK, DAN BEBAN KERJA TERHADAP GEJALA SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN SMART BUILDING. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0516040010 - Latifatur Rosidah - Analisis Pengaruh Faktor Individu, Lingkungan Fisik dan Beban Kerja terhadap Gejala i Sick Building Syndrome _i pada Karyawan Gedung i Smart Building _i .pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Sick Building Syndrome merupakan gejala alergi yang mempengaruhi sebagian pekerja kantor dalam suatu gedung selama mereka berada di dalam gedung tersebut dan secara berangsur menghilang setelah mereka meninggalkan gedung. Gejala-gejala gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja yang bekerja dalam ruang kantor di antaranya adalah Hidung berair, bersin-bersin, tenggorokan sakit, mata merah, mata berair, mata lelah, kulit kering , kulit gatal dada sesak, batuk, sakit kepala, sakit punggung, pusing, sulit berkonsentrasi, lelah, sakit perut. Gejala-gejala ini dinyatakansebagai SBS apabila gejala tersebut minimal dialami oleh 30% dari pekerja kantor yang berada didalam gedung. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan lingkungan kerja dengan gejala Sick Building Syndrome pada karyawan Smart Building. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 orang karyawan. Variabel lingkungan fisik diperoleh berdasarkan hasil pengukuran lingkungan yang di lakukan oleh perusahaan, sedangkan variabel lingkungan kuesioner. Analisis data menggunakan uji regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur (p=0,007), jenis kelamin (p=0,003), kepuasan bekerja (p=0,006), konflik interpersonal (p=0,045), beban kerja dan tanggung jawab (p=0,007), dan beban kerja mental (p=0,012) dengan gejala SBS.

Actions (login required)

View Item