USULAN PENJADWALAN PERAWATAN STRAINER DENGAN METODE RCM II UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA STRAINER TERHADAP FOULING FACTOR

Sanjaya, Candra Apriyanto (2020) USULAN PENJADWALAN PERAWATAN STRAINER DENGAN METODE RCM II UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA STRAINER TERHADAP FOULING FACTOR. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

[img] Text
0616040039 - Candra Apriyanto Sanjaya - Usulan Penjadwalan Perawatan i Strainer _i Dengan Metode RCM II Untuk Meningkatkan Performa i Strainer _i Terhadap i Fouling Factor _i .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kapal Cepat Rudal (KCR 60M) dengan tipe kapal patroli dan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS). Pada beberapa proses maintenance yang dilakukan pada sistem kapal, terhitung rata-rata dilakukan selama 2 minggu sekali. Namun itu dilakukan untuk semua peralatan dan mesin yang berbeda-beda. Topik yang diambil adalah analisa performa dan usulan maintenance pada strainer. Strainer merupakan komponen support yang berfungsi sebagai penyaring air dari luar yang akan masuk pada sistem kapal, karena strainer merupakan pintu awal masuk air dan mudah untuk dilakukannya pengecekan serta dapat memperpanjang life time komponen seperti pompa dan heat exchanger yang ada pada sistem. Serta untuk menganalisa semua hal tersebut menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Realibility Centered Maintenance (RCM) dan data-data yang digunakan seperti TTF (Time to Failure) dan TTR (Time to Repair). Penerapkan metode tersebut didapatkan waktu maintenance yang tepat dan lebih efektif. Diterapkannya metode tersebut pada tiap sistem pada kapal yaitu sistem sea chest, sistem sea water cooler, sistem ballast, mendapatkan penambahan waktu perawatan selama 88 jam atau sekitar 3 hari untuk batas waktu maintenance. Pada sistem fuel oil transfer & purifying mendapatkan batas maksimal waktu maintenance selama 982 jam atau sekitar 40 hari. Sedangkan untuk sistem oil fill & transfer untuk mendapatkan hasil yaitu perbedaan waktu 4,208 jam atau sekitar 5 bulan lebih awal dari data perusahaan, hal itu bisa menjadi usulan penjadwalan yang tepat untuk tiap sistem tersebut. Serta didapatkan batasan maksimal fouling factor untuk komponen strainer sebesar 3.21 mm. Akibatnya life time yang dimiliki oleh komponen tiap mesin akan lebih panjang dan kinerjanya menjadi optimal terutama untuk komponen strainer yang tidak memiliki jadwal perawatan yang tetap.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: FMEA, fouling factor, RCM II, Strainer, TTF, TTR
Subjects: DM - Teknik Desain Manufaktur > Perencanaan, Pengendalian, dan Persediaan Produksi
Divisions: Jurusan Teknik Permesinan Kapal > D4 Teknik Desain Manufaktur
Depositing User: Unnamed user with email repository@ppns.ac.id
Date Deposited: 04 Aug 2021 04:51
Last Modified: 04 Aug 2021 04:51
URI: http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/2921

Actions (login required)

View Item View Item