ANALISA PENGARUH FREKUENSI NAIK – TURUN TONGKANG TERHADAP KEKUATAN KERETA LUNCUR (STUDI KASUS KERETA LUNCUR PT. PERIKANAN NUSANTARA)

Ar Rifqi, Muhammad Izzudin (2020) ANALISA PENGARUH FREKUENSI NAIK – TURUN TONGKANG TERHADAP KEKUATAN KERETA LUNCUR (STUDI KASUS KERETA LUNCUR PT. PERIKANAN NUSANTARA). Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0317030005 - Muhammad Izzudin Ar Rifqi - Analisa Pengaruh Frekuensi Naik – Turun Tongkang Terhadap Kekuatan Kereta Luncur (Studi Kasus Kereta Luncur PT. Perikanan Nusantara).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

PT. Perikanan Nusantara atau biasa disebut PT. PERINUS bergerak dibidang jual beli ikan laut yang didapatkan dari nelayan seluruh Indonesia. Selain menjadi agen atau penyuplai ikan laut. PT. PERINUS juga mempunyai galangan kapal. Galangan ini digunakan untuk melayani docking kapal nelayan atau kapal – kapal kecil dibawah 60 meter. Dan jenis pengedokan yang dipakai oleh galangan ini ialah slipway, yang mana jenis slipway ini membutuhkan jalur rel kereta luncur dan kereta luncur (lori) itu sendiri sebagai bantalan untuk menaikkan dan menurunkan kapal saat proses docking. Desain kereta luncur pada galangan ini awalnya diperuntukkan untuk jenis kapal nelayan dan kapal kecil dibawah 60 meter yang mana desain penyebaran bebannya tidak terpusat ditengah, melainkan beban terpusat berada di samping kiri – kanan kereta luncur, tetapi seiring berjalannya waktu kereta luncur ini dipergunakan juga untuk menaikkan dan menurunkan kapal tongkang. Maka dari itu penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui pengaruh frekuensi naik – turun tongkang terhadap kekuatan kereta luncur, serta didapatkan umur dari kereta luncur tersebut. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, didapatkan frekuensi naik – turun tongkang paling besar terjadi pada tahun 2015,yakni dengan total berat tongkang selama setahun sebesar 5671 ton. Dikarenakan pada tahun ini ada sebanyak 8 tongkang yang melakukan pengedokan dalam setahun, serta diketahui umur kereta luncur hanya tersisa 2,3 tahun lagi (untuk 1 kereta luncur) dan 285,3 tahun (untuk 5 kereta luncur). Terhitung dimulai pada tahun 2020.

Actions (login required)

View Item