Perhitungan Kapasitas Produksi dalam Penyusunan Master Production Schedule pada Divisi Manufacturing Mould Shop

Septian, Lutvi Ade (2018) Perhitungan Kapasitas Produksi dalam Penyusunan Master Production Schedule pada Divisi Manufacturing Mould Shop. Diploma thesis, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Text 0614040043 - Lutvi Ade Septian - Perhitungan Kapasitas Produksi dalam Penyusunan _i_Master Production Schedule__i_ pada Divisi _i_Manufacturing Mould Shop__i_.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Divisi Manufacturing menerapkan strategi make to order dan jobshop. Beberapa mould yang diproduksi mengalami keterlambatan penyelesaian. Salah satu faktor terjadinya keterlambatan adalah pembuatan Master Production Schedule (MPS) yang disusun tanpa mempertimbangkan kapasitas produksi. Sedangkan perhitungan kapasitas produksi dijadikan sebagai uji kelayakan dari MPS. Sehingga perlu dilakukan perhitungan kapasitas produksi sebagai referensi dalam penyusunan MPS. Penelitian ini menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) untuk menghitung kapasitas produksi. Penyusunan MPS menggunakan metode transportasi dengan mempertimbangkan hasil analisis RCCP. Dilakukan juga penjadwalan produksi pada salah satu mould menggunakan aturan Shortest Processing Time (SPT) dengan bantuan software WinQSB. Hasil dari penelitian ini diperoleh perhitungan available capacity dan needed capacity. Hasil analisis RCCP terdapat 11 mould memenuhi target dan 8 mould belum bisa memenuhi target penyelesaian. Perbaikan MPS bisa menyelesaikan masalah yang semula mengalami kekurangan kapasitas dengan cara menentukan berapa lama jam reguler dan jam lemburnya. Total biaya keseluruhan untuk proses permesinan menggunakan metode transportasi sebesar Rp 1.426.192.100,- sedangkan biaya perusahaan sebesar Rp 1.484.692.739,-. Penjadwalan produksi menghasilkan waktu penyelesaiannya lebih cepat dibandingkan dengan jadwal produksi perusahaan. Penjadwalan produksi perusahaan selama 29 hari sedangkan menggunakan software selama 22 hari. Hasil dari seluruh perhitungan dan pengolahan data dapat dijadikan referensi oleh Divisi Manufacturing pada produksi selanjutnya untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan.

Actions (login required)

View Item