RAHMAWATI, ALIFIA FUTRI NIDI RIDHA (2017) PENILAIAN RISIKO BAHAYA DAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE FMECA DAN RCM II DI PG. KEBON AGUNG. Diploma thesis, POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK PG. Kebon Agung adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pangan dengan hasil produksi berupa gula. Beberapa kecelakaan pernah terjadi di PG. Kebon Agung, salah satunya adalah pada tanggal 4 September 2016, terjadi kecelakaan yang diakibatkan adanya kegagalan komponen (component failure) berupa DSM screen yang berfungsi sebagai penyaring agar ampas kasar tidak masuk kedalam juice heater, tidak bekerja. Akibatnya, terjadi kebocoran nira panas karena deksel penahan atas terlepas dan menyebabkan seorang pekerja mengalami luka bakar. Kegagalan komponen tersebut diakibatkan karena kurangnya monitoring kondisi peralatan dan perawatan yang kurang memadahi (insufficient maintenance). Untuk itu dibutuhkan penilaian risiko dengan menggunakan Failure Mode Effect and Critically Analysis untuk dapat mengetahui bahaya dan efek yang mungkin ditimbulkan serta penjadwalan perawatan optimal dengan menggunakan Reliability Centered Maintenance II. Stasiun Ketel memiliki risiko bahaya tertinggi dengan nilai IMRI 1C (tinggi) dan nilai FMRI 1D (serius). Kegagalan yang berdampak pada factor keselamatan salah satunya adalah kebocoran/ kerusakan pipa boiler proper. Sedangkan kegagalan yang dapat berdampak pada operasi salah satunya adalah furnace kekurangan bahan bakar. Salah satu kegagalan yang dapat berdampak pada lingkungan adalah electrostatic pada dust collector tidak beroperasi. Dari perhitungan dan setelah perankingan dilakukan didapatkan bahwa nilai critically number tertinggi adalah Superheater dengan nilai 0.00558101 dan terendah Dust Collector dengan nilai 0.00047386. Bearing Induced Draft Fan memiliki interval waktu perawatan terlama yakni setiap 3938.504 jam dan terendah adalah bagasse feeder setiap 48.867 jam sekali. Kata kunci: FMECA, Penilaian risiko, PHA, RCM II, Penjadwalan preventive maintenance ABSTRACT PG. Kebon Agung is a company engages in food field on producing sugar. Accidents ever happened in PG. Kebon Agung, one of those was on September 4 th 2016, an accident was caused by a failed component, it was DSM screen which function is to filter cane dregs avoiding them enter to juice heater. Otherwise, a hot nira spilled because the cover lid was cracked and caused burn on a worker when DSM Screen didn’t fulfill its function. That component failure was caused by the lack of monitoring equipment’s condition and insufficient maintenance. Therefore, a risk assessment using Failure Mode Effect and Critically Analysis and Reliability Centered Maintenance are needed to give information about a hazard that might appear when a function failure happens and to schedule preventive maintenance. Boiler station has 1C as its IMRI and 1D as its FMRI on their Hazard risk index. One of failures which can effect on safety factor is spilled/ broken pipe of boiler proper. Whilst effect on operation is Boiler proper lacks of fuel, and one of failures that effects to enivorment is failed operation of electrostatic precipitator. After calculation and rank are done, the highest critical number owned by superheater with 0.00558101 and the lowest is dust collector with 0.00047386. Bearing Induced draft fan has the longest maintenance interval time which is 3938.504 hours and the shortest is bagasse feeder with 48.867 hours maintenance interval time. Keywords: FMECA, risk assessment, PHA, RCM II, preventive maintenance scheduling.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | ?? tkdkk ?? |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@ppns.ac.id |
Date Deposited: | 21 Sep 2018 03:45 |
Last Modified: | 21 Sep 2018 03:45 |
URI: | http://repository.ppns.ac.id/id/eprint/1089 |
Actions (login required)
View Item |